Dewawarman kemudian menjadi raja pertama Salakanagara dengan gelar Prabu Darmalokapala Aji Raksa Gapura Sagara. Dewawarman memerintah selama 38 tahun, dari tahun 130-168 Masehi.
Setelah itu, ia digantikan oleh putranya, Dewawarman II, yang memerintah selama 34 tahun.
Begitu seterusnya, sampai Dewawarman VIII, yang memerintah selama 40 tahun, dari tahun 322-362 Masehi.
Dewawarman VIII adalah raja terakhir Salakanagara, karena setelah itu kerajaan ini berada di bawah kekuasaan Tarumanegara.
Salakanagara dalam Cerita Rakyat
Selain Naskah Wangsakerta, ada juga beberapa cerita rakyat yang berkaitan dengan Salakanagara.
Salah satunya adalah cerita tentang Sanghyang Tapak, seorang tokoh yang dianggap sebagai leluhur Suku Sunda.
Menurut cerita ini, Sanghyang Tapak adalah putra dari Dewawarman VIII dan Dewi Sinta, putri dari Raja Purnawarman dari Tarumanegara.
Sanghyang Tapak lahir di Teluk Lada, tempat berdirinya Salakanagara.
Namun, karena ada perang antara Tarumanegara dan Salakanagara, Sanghyang Tapak dibawa oleh ibunya ke Gunung Salak, Bogor.
Di sana, ia bertemu dengan Nyi Rara Santang, putri dari Raja Siliwangi dari Pajajaran.
Mereka kemudian menikah dan memiliki tiga orang anak, yaitu Prabu Jayadewata, Prabu Jayaperkosa, dan Prabu Jayakatwang.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR