Saat kuliah, dia berada di bawah bimbingan Rudolf Martin, seorang antropolog yang berasal dari Swiss.
Pada 1928, Von Koenigswald berhasil menyelesaikan disertasinya dari Universitas Muenchen.
Setelah menyelesaikan studinya, dia mengawali karier dengan bekerja sebagai asisten di lembaga geologi di Kota Muenchen.
Pada 1931, Von Koenigswald mendapat tawaran untuk bekerja sebagai ahli paleoantropologi mamalia untuk Dinas Pertambangan Hindia Belanda (Dienst van Mijnbouw van Nederlands Indië) dalam sebuah proyek geologi Belanda di Jawa.
Dia pun menerima tawaran itu dan segera bertolak ke Jawa.
Tugas pertamanya dalam proyek ini adalah melakukan pemetaan lithostratigrafi atau pemetaan lapangan berdasarkan penampakan batuan, komposisi, struktur geologi, dan mineralnya.
Proyek ini dilakukan di Ngandong, Blora, Jawa Tengah, di mana dalam prosesnya ditemukan sebelas tengkorak hominid atau kera besar.
Namun, Von Koenigswald tidak terlibat langsung dalam penemuan hominid tersebut karena penggalian saat itu dipimpin oleh Carel ter Haar.
Setelah berjalan sekitar tiga tahun, proyek yang dibiayai oleh Belanda itu harus terhenti pada 1934.
Kendati demikian, Von Koenigswald memutuskan untuk tidak kembali ke Eropa dan tetap di Jawa untuk melanjutkan pekerjaannya.
Von Koenigswald tinggal di Bandung untuk melanjutkan pekerjaannya dan menyusun penelitian, di mana ia mendapat akses untuk menggunakan peralatan serta perpustakaan.
Dia pun terus berupaya untuk mencari orang yang mau membiayai penelitiannya di Jawa.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR