Dalam serangan itu, 1.400 warga Israel meninggal dunia.
Menurut keterangan militer Israel, ada 203 tentara dan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dibawa ke Gaza sebagai sandera.
Israel pun membalas.
Lebih dari 5.000 warga Palestina di Gaza tewas terbunuh akibat serangan udara dan artileri yang dilakukan Israel.
Kita tahu, konflik Palestina-Israel sudah berlangsung sangat lama.
Dalam catatan sejarah, wilayah di mana dua negara itu berada telah dilanda serangkaian konflik bersenjata.
Termasuk beberapa perang yang menentukan dinamika hubungan Israel-Palestina.
Konflik berawal ketika Inggris menguasai wilayah yang dikenal sebagai Palestina setelah mengalahkan Kesultanan Ottoman, yang menguasai wilayah Timur Tengah dalam Perang Dunia Pertama.
Wilayah itu dihuni oleh minoritas Yahudi dan mayoritas Arab, serta kelompok etnis lainnya yang jumlahnya lebih sedikit.
Tapi ketegangan antara kedua etnis yang tinggal di wilayah itu meningkat sehingga komunitas internasional memberi tugas kepada Inggris untuk mendirikan “rumah nasional” bagi orang Yahudi di Palestina.
Keputusan ini merujuk pada Deklarasi Balfour yang ditandatangani pada 1917, sebuah kesepakatan antara Menteri Luar Negeri Inggris yang menjabat saat itu, Arthur Balfour, kepada komunitas Yahudi di Inggris.
Deklarasi ini diabadikan dalam mandat Inggris atas Palestina dan didukung oleh Liga Bangsa-Bangsa--organisasi cikal bakal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)--yang baru dibentuk pada 1922.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR