Dijuluki kucing bernyawa sembilan, komandan Hamas Mohammed Deif menjadi salah satu orang Palestina paling dicari Israel.
Intisari-Online.com -Jika ada satu sosok yang paling dicari oleh Israel, jawabannya adalah Mohammed Deif.
Deif adalah komandan Hamas yang berkali-kali lolos dari maut.
Karena itulah, dia dijuluki sebagai kucing bernyawa sembilan.
Kabarnya, Deif sekarang hidup dengan sebelah mata karena satu matanya lagi rusak terkenal mortil.
Seperti apa sepak terjang Mohammed Deif?
Mohammed Deif alias Mohammad Masri sudah sejak tahun 1990-an mendalangi berbagai serangan yang ditujukan kepada Israel.
Dia adalahkomandan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Kabarnya, Deif adalah sosok yang paling bertanggung jawab atas serangan Hamas kepada Israel pada 7 Oktober 2023 lalu itu.
Selain Deif, ada sosok lain yang juga menjadi DPO Israel, salah satunyaadalahYahya Sinwar.
Wajah Deif muncul dalam siluet di televisi dan menyatakan dimulainya serangan pada 7 Oktober.
Sejak penyerangan Hamas itu, Israel membalas dengan berkali-kali lipat.
Tentara Israel menyerang Gaza siang dan malam melalui udara dan darat.
Hingga hari ini, lebih dari 11.000 warga Gaza terbunuh.
Lebih dari setengahmya merupakan perempuan dan anak-anak.
PBB bahkan menyebut Gaza sebagai kuburan anak-anak.
Deif lahir di kamp pengungsian Khan Yunis yang didirikan setelah Perang Arab-Israel tahun 1948.
Dia sudah bergabung dengan Hamas sejak intifada pertama, atau pemberontakan Palestina, yang dimulai pada tahun 1987.
Setahun usai pemberontakan itu, piagam pendirian Hamas menyerukan penghancuran Israel.
Deif pun pernah merasakan dinginnya penjara Israel karena ditangkap pada 1989. Namun ia keluar setelah 16 bulan berselang.
Ia memperoleh gelar di bidang sains dari Universitas Islam di Gaza. Di kampus itu ia belajar Fisika, Kimia, dan Biologi.
Di kampus, Deif aktif pada komite hiburan. Ia juga dikenal sering tampil di panggung komedi.
Di Hamas, Deif disegani sebagai ahli bom.
Ia juga merupakan orang di balik pengembangan jaringan terowongan di bawah tanah Gaza.
Seperti diberitakan sebelumnya, terowongan Gaza adalah strategi militer Hamas yang sukses membekukan serangan darat Israel beberapa pekan ini.
Deif diyakini masih hidup di dalam terowongan yang dikembangkannya.
Menjadi orang paling dicari selama bertahun-tahun, membuat Deif sering menjadi objek upaya pembunuhan oleh Israel.
Dalam beberapa kali upaya pembunuhan itu, Deif kehilangan satu matanya.
Istrinya, putranya yang berusia 7 bulan, dan putrinya yang berusia 3 tahun tewas akibat serangan udara Israel pada tahun 2014.
Kelangsungan hidupnya saat memimpin sayap bersenjata Hamas membuat pria bermata satu itu mendapatkan status pahlawan rakyat Palestina.
Dilansir Kompas.com,Deif pernah selamat dari tujuh kali upaya percobaan pembunuhan yang dilakukan Israel.
Istri, anak laki-laki berusia 7 bulan, dan anak perempuannya yang berusia 3 tahun terbunuh oleh serangan udara Israel pada 2014.
Dalam hal pendidikan, Deif ternyata bukan kaleng-kaleng.
Dia adalah sarjana sains diUniversitas Islam di Gaza.
Di kampus itu, Deif belajarfisika, kimia, dan biologi serta memiliki ketertarikan pada dunia seni.
Selama berkuliah, Deif juga pernah mengepalai komite hiburan universitas dan tampil di atas panggung komedi.
Deif kemudian lulus dari Universitas Islam di Gaza dengan gelar sarjana sains.
Selama bergabung dengan Hamas, Deif mengembangkan jaringan terowongan dan keahlian membuat bom.
Dia menduduki puncak daftar orang yang paling dicari di Israel selama beberapa dekade dan dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Israel dalam serangan bom bunuh diri.
Deif pernah ditangkap oleh Israel pada 1989.
Dia menghabiskan hidup di bawah bayang-bayang Israel selama 16 ketika mendekam di penjara.
Setelah bebas, Deif tidak menyurutkan langkahnya melawan Israel.
Dia terus diburu oleh Israel, bahkan beberapa kali sempat nyaris terbunuh.
Sumber Hamas mengatakan, Deif telah kehilangan satu matanya dan mengalami luka serius di salah satu kaki ketika Israel berusaha membunuhnya.
Tak banyak potret Deif yang dapat diketahui orang.
Dalam beberapa potret, deif memilih mengenakan topeng atau hanya terlihat bayangannya saja.
Deif juga tidak berkomunikasi menggunakan ponsel pintar.
Saat ini, ia diduga berada di Gaza, tepatnya di dalam labirin terowongan di bawah daerah kantong tersebut.