Kabupaten Nias Selatan mempunyai luass wilayah 1.825,2 km2.
Wilayahnya berada di bagian barat pulau Sumatera dengan jarak kurang lebih 92 mil dari Kota Sibolga atau Kabupaten Tapanuli Tengah.
Ibu kota Nias Selatan adalah Teluk Dalam yang berkedudukan di pulau Nias.
Sejarah Tradisi Lompat Batu
Tradisi Lompat Batu telah berlangsung berabad-abad yang lalu.
Tradisi dilestarikan bersama budaya megalitikum di pulau seluas 5.625 km2 yang berpenduduk 700.000 jiwa dan di kelilingi Samudera Hindia.
Tradisi Fahombo diwariskan secara turun-temurun pada anak laki-laki.
Namun, tidak semua anak laki-laki sanggup melakukan tradisi ini, meskipun mereka telah dilatih sejak kecil.
Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan ada unsur magis dari roh leluhur untuk seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna.
Awalnya, tradisi lompat batu berasal dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau Nias.
Masyarakat Nias memiliki karakter keras dan kuat diwarisi dari budaya pejuang perang.
Dahulu, suku-suku di Pulau Nias sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, pembatasan tanah, atau masalah perbudakan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR