Sebagai respon atas naiknya aktivitas Gunung Slamet, masyarakat di Banyumas, Jawa Tengah, menggelar tradisi masak oseng pepaya muda.
Intisari-Online.com - Saat ini status Gunung Slamet naik statusnya, naik dari level I (normal) menjadi level II (waspada).
Karena itulah, puluhan warga RT 1 RW II, Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar doa bersama, Jumat (3/11).
Doa bersama ini untuk meminta keselamatan karena aktivitas Gunung Slamet naik.
Dalam acara ini juga digelar tradisi unik, yaitu makan bersama dengan lauk oseng pepaya muda atau yang dimasak oleh warga setempat.
Acara diawali dengan doa bersama yang diikuti anak-anak hingga orangtua.
Kemudian dilanjutkan makan bersama dengan menu utama oseng pepaya.
Salah satu warga, Sukinah mengatakan, tradisi memasak pepaya atau disebut juga gandul merupakan tradisi turun-temurun ketika aktivitas Gunung Slamet meningkat.
"Ini sudah tradisi turun-temurun, kalau aktivitas Gunung Slamet meningkat katanya harus bikin selamatan dengan lauk oseng gandul atau pepaya," kata Sukinah di sela acara, Jumat malam.
Kaur Pemerintahan Desa Kedungmalang, Sunar Budiyanto mengatakan, tradisi yang biasa disebut "gandulan" ini biasa dilakukan warga di lereng selatan Gunung Slamet.
"Agar kita dijauhkan dari mara bahaya ada tradisi gandulan yaitu membuat oseng pepaya muda," ujar Sunar.
Menurut Sunar, saat ini mungkin banyak yang menganggap tradisi ini tidak masuk akal.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR