Di tengah-tengah kampung, terdapat sebuah masjid yang menjadi tempat ibadah dan pusat kegiatan warga.
Kampung Pulo Situ Cangkuang juga memiliki candi yang merupakan peninggalan zaman Hindu.
Candi ini diperkirakan berasal dari abad ke-8 Masehi, dan merupakan salah satu candi tertua di Jawa Barat.
Candi ini memiliki arsitektur yang sederhana, dengan bentuk segi empat dan tinggi sekitar 3 meter.
Di dalam candi, terdapat arca Siwa yang duduk bersila.
Candi ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang ingin melihat kekayaan budaya dan sejarah kampung ini.
Tradisi Kampung Pulo
Kampung Pulo Situ Cangkuang memiliki aturan-aturan khusus yang harus diikuti oleh warga yang tinggal di sana.
Aturan-aturan ini disebut Pacaduan, yang berarti larangan atau tabu.
Pacaduan ini berasal dari ajaran Embah Dalem Arif Muhammad, seorang ulama yang membawa Islam ke kampung ini.
Melansir kemdikbud.go.id, pacaduan ini antara lain:
Baca Juga: Cara Apa yang Bisa Ditempuh Agar Tantangan dalam Upaya Melestarikan Tradisi Lokal Bisa Diatasi?
KOMENTAR