3. Gunung berapi di Laut Banda
Faktor lain yang dapat memicu terjadinya gempa bumi di Kepulauan Maluku adalah aktivitas gunung berapi di Laut Banda akibat subduksi lempeng Indo-Australia.
Aktivitas vulkanik tersebut telah melahirkan banyak gunung berapi dan gunung api bawah laut di sekitar Kepulauan Maluku, seperti Gunung Api Banda, Gunung Api Manuk, Gunung Api Nila, dan Gunung Api Wetar.
Aktivitas gunung berapi ini dapat menimbulkan gempa vulkanik, yaitu gempa bumi yang melibatkan pergerakan magma dan gas di dalam atau dekat gunung berapi.
Gempa vulkanik biasanya berkekuatan kecil hingga sedang (kurang dari 5 Mw) dan kedalaman dangkal (kurang dari 10 km).
Contoh gempa vulkanik adalah gempa Banda Api tahun 1988 yang berkekuatan 4,6 Mw dan terjadi pada kedalaman 5 km.
Hal inilah yang menyebabkan wilayah Maluku sering dilanda gempa.
Gempa bumi di wilayah ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, seperti kerusakan bangunan, korban jiwa, trauma psikologis dan ancaman tsunami.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi dengan mengikuti instruksi pihak berwenang serta menerapkan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi.
Baca Juga: Innalillahi, Gempa Bumi Guncang Maluku, Seberapa Besar Getaran dan Sejauh Mana Jangkauannya?
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR