Intisari-online.com - Warga Kepulauan Sagihe, Sulawesi Utara, merasakan empat gempa bumi dalam satu hari pada Jumat (22/9/2023).
Gempa bumi pertama terjadi pada pukul 10.18 Wita dengan kekuatan magnitudo 4,9. G
empa bumi kedua terjadi pada pukul 11.57 Wita dengan kekuatan magnitudo 4,2.
Gempa bumi ketiga terjadi pada pukul 13.27 Wita dengan kekuatan magnitudo 4,7.
Gempa bumi keempat terjadi pada pukul 15.12 Wita dengan kekuatan magnitudo 4,5.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi pertama berlokasi di 304 km barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulut, dengan kedalaman 505 km.
Gempa bumi kedua berlokasi di 53 km barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulut, dengan kedalaman 34 km.
Gempa bumi ketiga berlokasi di 43 km barat laut Melonguane, Kepulauan Sangihe, Sulut, dengan kedalaman 82 km.
Gempa bumi keempat berlokasi di 50 km barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulut, dengan kedalaman 35 km.
BMKG menyatakan bahwa gempa bumi yang terjadi di Kepulauan Sangihe tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Namun, warga diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Baca Juga: Astaga Banten Kembali Diguncang Gempa M 4,0, Aktivitas Sesar Ini yang Jadi Penyebab Gempa
BMKG juga mengimbau warga untuk tidak percaya pada isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang dapat menimbulkan kepanikan.
Warga yang merasakan gempa bumi mengaku kaget dan khawatir.
Sebagian warga keluar dari rumah mereka untuk mencari tempat yang aman.
Namun, sebagian warga lainnya tetap tenang dan berdoa.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa bumi.
Gempa bumi di Kepulauan Sangihe merupakan bagian dari aktivitas tektonik di wilayah Indonesia.
Terletak di pertemuan tiga lempeng besar yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik.
Lempeng-lempeng ini saling menekan dan menggeser sehingga menyebabkan gempa bumi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi di dunia.