Intisari-online.com -Gempa Bumi 6,6 Magnitudo Guncang Maluku, pada Jumat malam (22/9/2023) pukul 23.59 WIT dan membuat warga berhamburan ke jalanan.
Gempa ini terjadi di wilayah Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar, namun getarannya juga dirasakan di beberapa daerah lain seperti Kota Tual, Maluku Tenggara hingga ke Sorong, Papua Barat.
Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun membuat sebagian warga keluar dari rumah-rumah mereka karena merasakan getaran yang sangat kuat.
Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 7,13 Lintang Selatan dan 129,87 Bujur Timur atau berjarak 69 km timur laut Tepa, Maluku Barat Daya dan 185 km barat laut Saumlaki, Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 214 km di bawah permukaan laut.
Gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Banda. Mekanisme pergerakan gempa ini adalah mendatar turun atau oblique normal fault.
Berti Tatang, salah satu warga Saumlaki mengatakan bahwa getaran gempa sangat kuat dirasakan di wilayahnya. Ia bersama dengan warga lain memilih keluar jalan setelah gempa terjadi.
“Getarannya sangat kuat tadi, memang banyak yang keluar rumah tapi sudah balik lagi,” katanya kepada Kompas.com.
Ia menambahkan bahwa warga di sana tidak sampai panik berlebihan meski merasakan gempa yang cukup hebat. “Tidak panik, biasa saja memang sangat kuat tapi tidak ada kepanikan,” ujarnya.
Hal serupa juga dialami oleh Nahwan Matdoan, warga Kota Tual yang juga merasakan getaran gempa cukup kuat.
Ia mengaku sebagian warga di sana juga keluar ke jalan-jalan saat gempa terjadi. “Tadi ada sebagian warga di sini yang keluar ke jalan-jalan karena memang getaran gempa juga cukup kuat,” katanya.
BMKG Stasiun Geofisika Ambon melaporkan bahwa gempa ini dirasakan warga dengan skala II MMI hingga IV MMI. “Kalau di Tanimbar itu IV MMI,” kata Kepala BMKG Ambon, Djati Cipto Kuncoro.
Ia juga memastikan bahwa gempa ini tidak berisiko menimbulkan tsunami. “Tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya yang dikonfirmasi belum merespons.
Baca Juga: Arti Mimpi Gempa Bumi tapi Selamat, Hidup akan Berbalik 180 Derajat?