7 Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Ade S

Editor

Kondisi kerusakan yang menmpa sejumlah bangunan rumah warga di wilayah Desa Nagrak, Cianjur, Jawa Barat, akibat gempa M 5,6. Gempa bumi adalah bencana alam yang tidak dapat dihindari. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.
Kondisi kerusakan yang menmpa sejumlah bangunan rumah warga di wilayah Desa Nagrak, Cianjur, Jawa Barat, akibat gempa M 5,6. Gempa bumi adalah bencana alam yang tidak dapat dihindari. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Intisari-Online.com -Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada tahun 2022 saja, tercatat sebanyak 6.221 kali gempa bumi di wilayah Indonesia.

Gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan yang sangat besar, baik bagi manusia maupun lingkungan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Membangun Rumah Tahan Gempa

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi adalah membangun rumah tahan gempa.

Rumah tahan gempa adalah rumah yang memiliki konstruksi yang kuat dan fleksibel, sehingga dapat menahan getaran dan goncangan akibat gempa bumi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah tahan gempa adalah:

- Memilih lokasi yang aman dan tidak berada di zona rawan gempa.

- Menggunakan material yang berkualitas dan sesuai dengan standar bangunan tahan gempa.

- Menerapkan desain struktur yang sederhana dan simetris, serta menghindari bentuk rumah yang kompleks dan tidak seimbang.

- Memperkuat pondasi, kolom, balok, dan dinding dengan menggunakan besi beton dan kawat baja.

Baca Juga: Gempa Hari Ini di Lombok, Magnitudo 'Sedang' Tapi Bisa Sangat Merusak, Ini Pemicunya

- Mengikat semua bagian rumah dengan baik, seperti atap, plafon, lantai, dan perabotan.

Menyiapkan Perlengkapan Darurat

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi adalah menyiapkan perlengkapan darurat.

Perlengkapan darurat adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk bertahan hidup selama dan setelah terjadi gempa bumi.

Beberapa perlengkapan darurat yang perlu disiapkan adalah:

- Air bersih dan makanan siap saji yang cukup untuk beberapa hari.

- Obat-obatan dan alat pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

- Senter, korek api, lilin, dan baterai cadangan.

- Radio portabel atau telepon seluler untuk mendapatkan informasi terkini.

- Pakaian hangat, selimut, tenda, dan sleeping bag.

- Peta, kompas, pisau lipat, dan alat-alat lain yang berguna.

Baca Juga: Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Mengikuti Simulasi Gempa Bumi

Mengikuti simulasi gempa bumi juga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Simulasi gempa bumi adalah latihan yang dilakukan untuk mengasah keterampilan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi.

Simulasi gempa bumi biasanya diselenggarakan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, atau organisasi lain yang terkait dengan penanggulangan bencana.

Beberapa manfaat dari mengikuti simulasi gempa bumi adalah:

- Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya dan dampak gempa bumi.

- Membiasakan diri dengan tindakan-tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi, seperti berlindung di tempat aman atau berlari ke luar gedung.

- Mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul yang telah ditentukan sebelumnya.

- Melatih kerjasama dan solidaritas antara sesama korban atau penyintas gempa bumi.

Membuat Rencana Penyelamatan

Membuat rencana penyelamatan juga termasuk dalam upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Baca Juga: Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Rencana penyelamatan adalah rencana yang dibuat untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa bumi.

Rencana penyelamatan harus disusun secara matang dan melibatkan semua anggota keluarga atau komunitas.

Beberapa hal yang perlu dimasukkan dalam rencana penyelamatan adalah:

- Daftar nomor telepon penting, seperti rumah sakit, polisi, pemadam kebakaran, dan keluarga dekat.

- Lokasi dan cara mengakses perlengkapan darurat yang telah disiapkan sebelumnya.

- Jalur evakuasi dan titik kumpul yang mudah dijangkau dan aman dari ancaman gempa bumi atau tsunami.

- Cara berkomunikasi dan berkumpul kembali dengan keluarga atau teman yang terpisah akibat gempa bumi.

Mengikuti Aturan Penggunaan Lahan

Mengikuti aturan penggunaan lahan juga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Aturan penggunaan lahan adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatur penggunaan lahan sesuai dengan fungsi dan potensi masing-masing wilayah.

Aturan penggunaan lahan bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Baca Juga: Gempa Hari Ini di Maluku Tenggara, Mengapa Indonesia Rawan Terkena Bencana Gempa Bumi?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengikuti aturan penggunaan lahan adalah:

- Mematuhi zonasi wilayah yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti zona industri, zona pertanian, zona permukiman, dan zona konservasi.

- Menghindari pembangunan di wilayah yang rawan gempa bumi, seperti di sepanjang patahan, di dekat gunung berapi, atau di daerah pantai.

- Menjaga kelestarian lingkungan, seperti mencegah penebangan liar, erosi tanah, pencemaran air, dan perubahan iklim.

Melakukan Penelitian dan Pemantauan Gempa Bumi

Melakukan penelitian dan pemantauan gempa bumi juga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Penelitian dan pemantauan gempa bumi adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mempelajari fenomena gempa bumi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Penelitian dan pemantauan gempa bumi biasanya dilakukan oleh para ahli geologi, seismologi, vulkanologi, dan bidang terkait lainnya.

Beberapa manfaat dari melakukan penelitian dan pemantauan gempa bumi adalah:

- Mendapatkan data dan informasi akurat tentang lokasi, waktu, magnitudo, kedalaman, dan dampak gempa bumi.

- Menganalisis pola dan mekanisme terjadinya gempa bumi serta hubungannya dengan aktivitas lempeng tektonik.

- Membuat model dan prediksi tentang kemungkinan terjadinya gempa bumi di masa depan serta respon yang tepat terhadapnya.

- Meningkatkan pengetahuan dan teknologi dalam bidang mitigasi dan adaptasi terhadap gempa bumi.

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

Meningkatkan partisipasi masyarakat juga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan aktif masyarakat dalam segala aspek yang berkaitan dengan penanggulangan bencana gempa bumi.

Partisipasi masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk individu maupun kelompok, baik secara formal maupun informal.

Beberapa bentuk partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana gempa bumi adalah:

- Mengikuti sosialisasi dan edukasi tentang bahaya dan dampak gempa bumi serta cara menghadapinya.

- Berkontribusi dalam pembuatan rencana penyelamatan dan perlengkapan darurat bersama keluarga atau komunitas.

- Berpartisipasi dalam simulasi gempa bumi atau kegiatan kesiapsiagaan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah atau organisasi lain.

- Memberikan bantuan dan dukungan kepada korban atau penyintas gempa bumi, baik secara materi maupun moril.

- Menyuarakan aspirasi dan kritik yang konstruktif terkait dengan penanggulangan bencana gempa bumi.

Gempa bumi adalah bencana alam yang tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadi. Namun, kita dapat melakukan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi. Dengan demikian, kita dapat melindungi diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan dari dampak negatif gempa bumi.

Baca Juga: Bantu Percepat Pemulihan Korban Gempa Cianjur, waresix Sediakan Armada Pengiriman

Artikel Terkait