Intisari-online.com - Kepulauan Maluku merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang paling sering terkena gempa bumi.
Hal ini disebabkan posisi geografis dan tektonik kepulauan ini terletak pada pertemuan beberapa lempeng bumi.
Berikut penjelasan lebih detail mengapa Kepulauan Maluku sering mengalami gempa.
1. Subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Salah satu penyebab utama gempa bumi di Kepulauan Maluku adalah subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia di selatan kepulauan tersebut.
Subduksi ini terjadi di sepanjang Laut Banda, bagian dari Cincin Api Pasifik.
Hasilnya adalah zona subduksi yang sangat aktif dan rawan gempa, terutama pada kedalaman sedang hingga dalam (60 km atau lebih).
2. Sesar mendatar di Laut Seram
Selain subduksi, gempa di Maluku juga disebabkan oleh sesar mendatar Laut Seram yang merupakan bagian dari sesar Sorong.
Sesar ini membentuk batas antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik, bergerak secara horizontal atau sejajar dengan arah sesar tersebut.
Hal ini menyebabkan terjadinya gesekan dan ketegangan antara kedua lempeng yang dapat menimbulkan gempa permukaan (di bawah 60 km).
Contoh gempa sesar melintang adalah gempa Ambon tahun 2019 yang berkekuatan 6,5 Mw dan terjadi pada kedalaman 10 km.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR