Namun, Nasution tetap memaksakan diri.
Begitu pintu terbuka, di muka kamar sudah berdiri tiga anggota Cakrabirawa.
Sekonyong-konyong mereka melepaskan peluru. Namun, tembakan itu meleset.
Lima peluru lewat di atas kepala, satu melewati rambut Johana, dan beberapa lewat sela-sela ketiak.
Nasution mundur dan langsung menutup pintu.
Di luar kamar, rentetan peluru dari pistol anggota Cakrabirawa terus memberondong.
Nasution dan istrinya pun tiarap. Mereka susah payah mengunci pintu kembali.
Sementara, personel Cakrabirawa masih terus berupaya masuk ke kamar.
Mereka menggasak pintu menggunakan senjata sampai retak-retak.
Mendengar tembakan tersebut, ibu kandung Nasution, yang memang tinggal di rumah itu, datang dari kamarnya dan masuk ke dalam kamar Nasution melalui pintu lain.
"Oh, anakku luka," katanya sambil merangkul sang jenderal.
Ibu Nasution lantas meminta orang-orang di kamar tidak berisik supaya tak terdengar pasukan Cakrabirawa di luar.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR