Johana meminta dengan sungguh-sungguh supaya suaminya menyelamatkan diri secepat mungkin.
Kali ini Nasution menurut. Dia lantas memanjat dan melompat melewati tembok ke samping rumah.
Upaya pelarian itu bukannya tanpa gangguan. Saat melewati tembok, pasukan Cakrabirawa lagi-lagi memberondong Nasution dengan tembakan.
Rupanya, Cakrabirawa benar-benar mengepung seluruh sisi rumah Nasution.
Namun, titik pelarian Nasution itu tak terlalu terlihat oleh pasukan.
"Tetapi syukur alhamdulillah, tak ada peluru yang mengenai diri saya," kata Nasution.
Nasution pun dengan jelas mendengar anggota Cakrabirawa yang berteriak, "Ada orang lari ke sebelah! Tidak kena! Pelurunya kurang ke bawah".
Berhasil melompati tembok, Nasution kini berada di pekarangan Kedutaaan Besar Irak.
Dia lantas bersembunyi di belakang drum air.
Kabar pengepungan kediaman Nasution pun terdengar oleh para petinggi militer.
Mereka lantas mengerahkan pasukan untuk menyelamatkan dan menjaga rumah jenderal itu.
Sekitar dua jam lamanya Nasution bersembunyi dari kejaran pasukan Cakrabirawa.
Pukul 06.30, dia diselamatkan oleh pasukan TNI dari tempat persembunyian.
Saat itu, Cakrabirawa sudah meninggalkan rumah Nasution.
Sementara, Ade Irma Suryani yang tertembak sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.
Namun, nyawanya tidak tertolong.
Peristiwa dini hari itu juga merenggut Letnan Piere Tendean, ajudan Nasution.
Nasution pun menjadi saksi sejarah mencekam peristiwa G30S PKI di tanah air.
Dia tutup usia pada 6 September 2000 di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Sempat disembunyikan di dekat Pondok Indah
Menurut pengakuan Hendrianti Sahara Nasution, putri sulung AH Nasution, setelah penyerbuan itu, Nasution tak langsung pulang ke rumah.
Menurutnya, Nasution sempat disembunyikan di beberapa tempat, salah satunya di sebuah rumah di dekat Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Nasution juga cukup lama disembunyikan di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Jika kalin menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI, akan melihat adegan tersebut di mana Soeharto meminta Nasution untuk bersembunyi di Kostrad.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR