Untuk menekan harga beras yang terus melambung, pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 34 provinsi.
Bansos beras yang seharusnya diberikan pada bulan Oktober ini diharapkan bisa menurunkan harga komoditas tersebut.
Dilansir dari kompas.com, hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau persediaan beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (11/9/2023).
"Memang harusnya bulan Oktober. (Tujuannya) agar harga beras ini harganya mudah-mudahan bisa turun," kata Zulhas, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulisnya.
Zulhas menjelaskan, proses penyaluran bansos beras ini akan berlangsung hingga November 2023. Jumlah beras yang akan dibagikan akan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi.
"Jadi perintah Presiden, beberapa pun digelontorkan," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog mulai menyalurkan bansos pangan dalam bentuk beras dengan total 30 kg pada Senin (11/9/2023).
Penyaluran ini merupakan kelanjutan dari program bansos pangan tahap pertama yang dilakukan pada April hingga Juli 2023. Bantuan pangan tahap kedua ini untuk periode Oktober, November, dan Desember 2023.
Sasaran target penerima sama dengan tahap pertama yaitu 21,3 juta KPM di 34 provinsi dengan jumlah total beras mencapai 640.000 ton.
Presiden Jokowi mengatakan, bantuan beras yang diberikan masing-masing 10 kilogram per KPM itu akan diberikan selama 3 bulan sehingga totalnya jadi 30 kg per KPM.
Baca Juga: Alhamdulillah, BLT PIP Rp1 Juta Sudah Siap Cair, Cari 'Kode' Ini di Situs Kemendikbud
KOMENTAR