Tokoh lain yang punya peran meluluhkan hati Ki Bagus adalah Teuku Mohammad Hasan.
Mohammad Hasan sendiri diperintah Bung Karno untuk membujuk Ki Bagus sehari setelah Proklamasi terkait kalimat "menjalankan syariat Islam..." itu.
Dalam obrolan itu, yang ditekankan oleh Hasan adalah pentingnya kesatuan nasional dan jangan sampai minoritas-minoritas Kristen penting seperti Batak, Manado, dan Ambon mendukung Belanda.
Pembicaraan dengan Hasan membuat Ki Bagus sedikit melunak, tapi belum sepenuhnya rela.
Lalu ada nama Abikoesno, yang tak lain adalah adik Tjokroaminoto, yang juga berhasil meluluhkan hati Ki Bagus.
Ketika itu sidang PPKI sempat terjadi kebuntuan dan diusulkan agar dilakukan voting terkait "nasib" sila pertama.
Tapi Abikoesno bilang:
"Kalau tiap-tiap dari kita harus, misalnya, dari golongan Islam harus menyatakan pendirian, tentu saja kita menyatakan, sebagaimana harapan Tuan Hadikusumo. Tetapi kita sudah melakukan kompromi, sudah melakukan perdamaian."
Akhirnya, Ki Bagus rida dasar negara Indonesia adalah Pancasila, tapi dia ingin persoalan agama ditempatkan sebagai sila pertama Pancasila.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR