Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mendorong hilirisasi nikel adalah dengan memberlakukan larangan ekspor bijih nikel mentah sejak Januari 2020.
Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong perusahaan tambang nikel untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri, atau bekerja sama dengan perusahaan smelter yang sudah ada.
Dengan demikian, Indonesia dapat menghemat devisa negara, mengurangi dampak lingkungan dari penambangan nikel, dan meningkatkan nilai tambah dari produk nikel.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga berupaya untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri, dengan memanfaatkan produk hilirisasi nikel sebagai bahan bakunya.
Pemerintah telah menandatangani beberapa kerjasama dengan perusahaan multinasional, seperti LG Chem dari Korea Selatan, CATL dari China, dan Tesla dari Amerika Serikat, untuk membangun pabrik baterai lithium-ion di Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia tidak hanya menjadi produsen nikel dunia, tetapi juga menjadi produsen baterai kendaraan listrik dunia.
Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri nikel di dalam negeri, tidak heran jika nikel Indonesia menarik perhatian dunia.
Nikel Indonesia memiliki kualitas dan kuantitas yang tinggi, serta berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari pengembangan industri nikel di dalam negeri.
Nikel Indonesia menjadi salah satu faktor penentu bagi masa depan industri kendaraan listrik dunia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR