Intisari-online.com -Nikel adalah salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan oleh dunia, terutama untuk industri baterai, baja, dan stainless steel.
Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 21 juta ton pada tahun 2020.
Nikel Indonesia juga memiliki kualitas yang baik, dengan kadar nikel yang tinggi dan kadar besi yang rendah.
Hal ini membuat nikel Indonesia menjadi rebutan dunia, dan banyak negara yang tertarik untuk membelinya.
Berikut adalah daftar negara peminat nikel Indonesia, beserta alasan dan datanya:
China
China adalah importir nikel terbesar dari Indonesia, dengan volume impor mencapai 2,7 juta ton pada tahun 2020.
China membutuhkan nikel Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri baterai kendaraan listrik, yang sedang berkembang pesat di negara tersebut.
China juga memiliki hubungan dagang yang baik dengan Indonesia, dan berinvestasi di beberapa smelter nikel di Indonesia untuk mengolah nikel mentah menjadi produk bernilai tambah.
Jepang
Jepang adalah negara tujuan ekspor nikel kedua terbesar dari Indonesia, dengan volume impor mencapai 1,2 juta ton pada tahun 2020.
Baca Juga: Nikel Indonesia, Harta Karun yang Diburu Dunia untuk Mendukung Transisi Energi Baru Terbarukan
Jepang membutuhkan nikel Indonesia untuk industri baja dan stainless steel, yang merupakan sektor penting bagi perekonomian Jepang.
Jepang juga memiliki kerjasama teknis dengan Indonesia dalam pengembangan teknologi pengolahan nikel, seperti hidrometalurgi dan pirometalurgi.
Korea Selatan
Korea Selatan adalah negara tujuan ekspor nikel ketiga terbesar dari Indonesia, dengan volume impor mencapai 0,8 juta ton pada tahun 2020.
Korea Selatan membutuhkan nikel Indonesia untuk industri baterai dan elektronik, yang merupakan sektor unggulan bagi Korea Selatan.
Korea Selatan juga memiliki kemitraan strategis dengan Indonesia dalam bidang energi dan sumber daya mineral.
Malaysia
Malaysia adalah negara tujuan ekspor nikel keempat terbesar dari Indonesia, dengan volume impor mencapai 0,4 juta ton pada tahun 2020.
Malaysia membutuhkan nikel Indonesia untuk industri kimia dan petrokimia, yang merupakan sektor potensial bagi Malaysia.
Malaysia juga memiliki hubungan bilateral yang harmonis dengan Indonesia, dan berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Norwegia
Norwegia adalah negara tujuan ekspor nikel kelima terbesar dari Indonesia, dengan volume impor mencapai 0,3 juta ton pada tahun 2020.
Norwegia membutuhkan nikel Indonesia untuk industri baterai dan energi terbarukan, yang merupakan sektor prioritas bagi Norwegia.
Norwegia juga memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan Indonesia, dan mendukung upaya Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Nikel Indonesia memang menjadi rebutan dunia, namun Indonesia juga harus berhati-hati dalam mengelola sumber daya nikelnya.
Indonesia harus menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan, serta memastikan bahwa nikel Indonesia memberikan manfaat bagi rakyat dan negara.