2. Perlak Tunong (Sunni) dengan wilayah di pedalaman.
Kendati demikian, Islam Syiah tidak berkembang karena Perlak Baroh dihancurkan oleh Kerajaan Sriwijaya.
Kondisi inilah yang membangkitkan semangat bersatunya kembali kepemimpinan dalam Kesultanan Perlak.
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat akhirnya ditetapkan sebagai Sultan ke-8 Perlak dan melanjutkan perlawanan terhadap Sriwijaya hingga 1006 M.
Kerajaan Perlak terkenal sebagai penghasil kayu Perlak, kayu berkualitas tinggi untuk bahan pembuatan kapal.
Hasil alamnya ini yang menarik para pedagang dari Gujarat, Arab, dan India untuk datang hingga membuat Kerajaan Perlak berkembang menjadi bandar niaga yang maju.
Kondisi ini juga mendorong perkawinan antara para saudagar muslim dengan penduduk setempat, yang akhirnya membuat Perlak menjadi pusat penyebaran Islam di nusantara.
Kerajaan Perlak kemudian mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II (1230-1267 M).
Di bawah kekuasaannya, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan pesat, terutama dalam bidang pendidikan Islam dan perluasan dakwah.
Kemunduran Kerajaan Perlak Ketika masih berkuasa, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin II mengawinkan putrinya, Putri Ganggang Sari dengan raja Kerajaan Samudera Pasai, Malik Al-Saleh.
Kesultanan Perlak berakhir setelah rajanya yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat wafat pada 1292 M. Sejak saat itu, Kerajaan Perlak bersatu dengan Kerajaan Samudera Pasai.
Kerajaan Samudera Pasai
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR