Intisari-online.com -Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang berdiri pada abad ke-13 di Jawa Timur.
Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok, seorang mantan pengawal yang membunuh akuwu (camat) Tumapel, Tunggul Ametung, dan menikahi istrinya, Ken Dedes.
Ken Arok kemudian menggulingkan Kerajaan Kediri dan memindahkan ibu kota kerajaannya ke Singasari.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Kertanegara, raja terakhir Singasari, yang berhasil menguasai seluruh pulau Jawa dan sebagian wilayah Nusantara lainnya.
Berikut adalah beberapa hal menarik tentang sejarah, perkembangan, dan peninggalan Kerajaan Singasari:
- Silsilah Wangsa Rajasa.
Wangsa Rajasa adalah dinasti yang memerintah Kerajaan Singasari.
Wangsa ini berasal dari Ken Arok, yang mengklaim sebagai keturunan Dewa Brahma.
Wangsa Rajasa terdiri dari enam raja, yaitu Ken Arok (1222-1227), Anusapati (1227-1248), Wisnuwardhana (1248-1268), Kertanegara (1268-1292), Jayakatwang (1292-1293), dan Raden Wijaya (1293-1309).
Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit setelah mengalahkan Jayakatwang, yang merupakan pemberontak dari Kadiri.
- Kehidupan Kerajaan Singasari.
Baca Juga: Perang Saudara yang Mengakhiri Keberadaan Kerajaan Kutai, Kerajaan Hindu Pertama di Nusantara
Kerajaan Singasari memiliki kehidupan yang maju dan sejahtera.
Masyarakatnya terdiri dari berbagai golongan, seperti bangsawan, brahmana, ksatria, waisya, sudra, dan candala.
Mereka bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, pengrajin, seniman, dan tentara.
Agama yang dianut oleh rakyat Singasari adalah Hindu-Buddha, dengan pengaruh Tantra Bhairawa.
Budaya Singasari juga dipengaruhi oleh budaya India, Cina, dan Khmer.
- Sistem dan Perkembangan Pemerintahan Kerajaan Singasari.
Kerajaan Singasari memiliki sistem pemerintahan monarki absolut, dengan raja sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Raja dibantu oleh menteri-menteri dan pejabat-pejabat lainnya.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa daerah yang dipimpin oleh bupati atau adipati.
Daerah-daerah tersebut dibagi lagi menjadi beberapa desa yang dipimpin oleh lurah atau kuwu.
Pada masa pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singasari mengalami perkembangan pesat dalam bidang politik, ekonomi, dan militer.
Kertanegara melakukan ekspansi ke berbagai wilayah Nusantara dengan mengirimkan ekspedisi militer dan diplomatik.
Ia juga membangun hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Baca Juga: Kehidupan Politik Kerajaan Demak, Salah Satunya Diplomasi Perkawinan
- Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singasari.
Kerajaan Singasari runtuh akibat dari pemberontakan Jayakatwang, adipati Gelang-gelang yang merupakan keturunan dari Kerajaan Kediri.
Jayakatwang memanfaatkan situasi ketika pasukan Singasari sedang sibuk menghadapi serangan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan pada tahun 1292.
Jayakatwang berhasil menyerbu ibu kota Singasari dan membunuh Kertanegara.
Ia kemudian mendirikan kembali Kerajaan Kediri dengan gelar Sri Maharajadiraja Wikramawardhana Dharmasetu.
- Peninggalan Kerajaan Singasari.
Kerajaan Singasari meninggalkan banyak peninggalan berupa candi, arca, prasasti, dan kolam.
Beberapa contoh peninggalan tersebut adalah Candi Singasari, Candi Kidal, Candi Jago, Arca Dwarapala, Arca Amoghapasa, Prasasti Mula Malurung, Prasasti Jaya Bupati, dan Kolam Segaran.
Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukkan jejak-jejak kejayaan kerajaan Singasari.