Apa Keistimewaan Kerajaan Sriwijaya Yang Membuatnya Menjadi Kerajaan Terbesar Di Nusantara?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Selain punya armada laut yang kuat, keistimewaan kerajaan Sriwijaya lainnya adalah wilayahnya yang begitu luas.
Selain punya armada laut yang kuat, keistimewaan kerajaan Sriwijaya lainnya adalah wilayahnya yang begitu luas.

Selain punya armada laut yang kuat, keistimewaan kerajaan Sriwijaya lainnya adalah wilayahnya yang begitu luas.

Intisari-Online.com -Jika berbicara perihal kerajaan terbesar di Nusantara sebelum era Islam, kita selalu menyebut dua: Kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan Kerajaan Majapahit di Jawa.

Lalu apa yang keistimewaan kerajaan Sriwijaya yang membuatnya berbeda dengan Kerajaan Majapahit?

Sebelum ke situ, kita harus tahu dulu riwayat kerajaan Sriwijaya.

Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang terletak di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.

Pendiri kerajaan Sriwijaya adalahDapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7.

Sriwijaya merupakan kerajaan yang banyak memberi pengaruh di Nusantara dan mampu mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka.

Tak hanya itu, Kerajaan Sriwijaya juga memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas.

Meliputi Sumatera, Jawa, Semenanjung Malaya, bahkan hingga Kamboja dan Thailand Selatan.

Pada waktu tertentu, Sriwijaya bahkan pernah berperang melawan kerajaan Chola dari India.

Dengan wilayah dan pengaruhnya yang besar, Sriwijaya pun tercatat sebagai salah satu kerajaan istimewa dalam sejarah Indonesia.

Selain itu, apa sajakeistimewaan Kerajaan Sriwijaya?

Kerajaan maritim terbesar di Nusantara

Sriwijaya disebut sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Letaknya yang strategis membuat Kerajaan Sriwijaya mendapatkan lebih banyak akses dalam pelayaran dan perdagangan internasional.

Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi Sungai Musi yang merupakan daerah lintasan pelayaran dan perdagangan Asia Timur dan Asia Selatan.

Kerajaan Sriwijaya juga menguasai dua perairan penting yang menjadi urat nadi perdagangan nasional serta internasional, yakni Selat Malaka dan Selat Sunda.

Dengan letak strategis itu, Kerajaan Sriwijaya pun menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Pada masa keemasannya, Sriwijaya tercatat telah melakukan transaksi perdagangan dengan para saudagar dari China, India, Burma, Kamboja, Filipina, Persia, dan Arab.

Berikut ini beberapa keistimewaan Kerajaan Sriwijaya sehingga bisa berkembang sebagai kerajaan maritim terbesar di Indonesia:

- Letak Kerajaan Sriwijaya sangat strategis, yakni di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.

- Kemajuan kegiatan perdagangan India dan China di Selat Malaka membawa keuntungan besar bagi Sriwijaya.

- Sriwijaya memiliki hasil bumi yang menjadi komoditas berharga dalam perdagangan, terutama rempah-rempah dan emas.

- Sriwijaya menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, Semenanjung Malaya, dan Tanah Genting Kra sebagai pusat perdagangan.

- Kerajaan Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat untuk mengatasi gangguan di wilayah perairan mereka.

Sriwijaya juga disebut sebagai kerajaan pertama di Indonesia yang memiliki wilayah sangat luas.

Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaan saat dipimpin Raja Balapuntradewa pada abad ke-9.

Di bawah kekuasaan Balapuntadewa, Kerajaan Sriwijaya melakukan ekspansi ke berbagai daerah di luar Sumatera.

Sriwijaya kemudian berhasil memperluas wilayah hingga Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka, Belitung, Malaysia, Singapura, Thailand Selatan, dan Kamboja.

Kebesaran Kerajaan Sriwijaya juga terkenal hingga ke mancanegara.

Hal itu dibuktikan dengan kerja sama yang terjalin antara Sriwijaya dengan negara-negara lain, seperti India, Burma, Melayu Kalimantan, Siam, Kamboja, Filipina, Persia, Arab, hingga Afrika.

Bukan hanya memiliki wilayah yang luas, Sriwijaya juga diketahui maju dalam bidang politik, ekonomi, dan agama.

Rakyat Sriwijaya pun disebut hidup dengan makmur karena kemajuan perdagangan di kala itu.

Pusat agama Buddha Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat agama Buddha di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Kabar tentang kemajuan ilmu dan agama Buddha di Sriwijaya disampaikan oleh seorang pendeta dari China bernama I-Tsung.

I-Tsung diketahui pernah singgah di Sriwijaya saat berencana pergi ke India pada 672.

Setelah pulang dari India, ia tidak langsung pulang ke China, melainkan kembali singgah di Sriwijaya terlebih dahulu.

Di Sriwijaya, I-Tsung mempelajari dan menerjemahkan kitab-kitab agama Buddha dari bahasa Sansekerta ke bahasa China.

Dari sanalah, I-Tsung kemudian menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat ilmu dan ajaran agama Buddha di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

Itulah keistimewaan kerajaan Sriwijaya yang membuatnya menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.

Artikel Terkait