Salah satu contoh perlawanan heroik rakyat Indonesia adalah Serangan Umum 1 Maret 1949.
Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Resimen 10 Divisi III/Siliwangi.
Dengan pasukan yang hanya berjumlah sekitar 2.000 orang, Soeharto berhasil merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan Belanda selama enam jam.
Serangan Umum 1 Maret 1949 ini memiliki dampak yang sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Serangan ini menunjukkan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih hidup dan berdaulat, meskipun pemerintahannya ditangkap oleh Belanda.
Serangan ini juga memperkuat semangat juang rakyat Indonesia dan melemahkan moral pasukan Belanda.
Akhirnya, pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Republik Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag.
Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa Yogya Kembali, yang menandai berakhirnya Agresi Militer Belanda I dan awal dari era kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa direbutnya Yogyakarta oleh Belanda pada Agresi Militer I adalah salah satu babak penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Peristiwa ini mengajarkan kita tentang nilai-nilai patriotisme, keberanian, dan pengorbanan yang harus kita jaga dan lestarikan sebagai generasi penerus bangsa.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR