Proyek pemugaran ini melibatkan 26 negara donor, termasuk Australia, Belgia, Prancis, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan lain-lain.
Proyek ini juga melibatkan ratusan pekerja lokal, ahli arkeologi, insinyur, dan sukarelawan.
Proses pemugaran candi Borobudur tidaklah mudah.
Seluruh batu-batu candi harus dibongkar satu per satu, dicuci, diperiksa, dan dipasang kembali dengan sistem drainase baru untuk mencegah kerusakan akibat air hujan.
Selain itu, panel-panel relief dan arca-arca Buddha juga harus direstorasi dengan hati-hati untuk mengembalikan keindahan aslinya.
Setelah sepuluh tahun berjalan, proyek pemugaran candi Borobudur akhirnya selesai pada tahun 1983.
Presiden Soeharto secara resmi meresmikan pemugaran candi Borobudur pada tanggal 23 Februari 1983 di hadapan para pejabat pemerintah, duta besar negara-negara donor, dan tokoh-tokoh agama.
Dalam pidatonya, Presiden Soeharto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelamatkan candi Borobudur.
Ia juga mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya dunia ini sebagai bagian dari kepribadian dan kebudayaan bangsa.
Pemugaran candi Borobudur adalah salah satu contoh proyek kolosal yang melibatkan kerjasama internasional untuk melestarikan warisan sejarah dan budaya manusia.
Candi Borobudur kini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia, yang menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.
Baca Juga: 17 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, dari Candi Hingga Prasasti
Candi Borobudur juga menjadi tempat perayaan Waisak bagi umat Buddha dari berbagai negara.
Candi Borobudur adalah bukti nyata bahwa kebudayaan adalah milik bersama seluruh umat manusia, yang harus dihormati dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR