Intisari-online.com - Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban dunia yang menjadi saksi bisu peradaban Jawa kuno.
Candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh dinasti Syailendra, yang menguasai Jawa dan Sumatera saat itu.
Candi ini merupakan monumen Buddha terbesar di dunia, yang terdiri dari sembilan teras bertingkat yang menampilkan lebih dari 2.600 panel relief dan 504 arca Buddha.
Namun, candi ini mengalami nasib tragis akibat bencana alam, perang, dan perubahan agama.
Candi ini sempat terkubur oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi dan ditumbuhi oleh tanaman liar.
Candi ini juga menjadi sasaran perampokan dan penjarahan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Candi ini bahkan sempat menjadi sasaran bom oleh kelompok ekstremis pada tahun 1985.
Untungnya, candi ini tidak sepenuhnya hilang dari ingatan manusia.
Beberapa orang Eropa, seperti Thomas Stamford Raffles dan H.C. Cornelius, berhasil menemukan kembali candi ini pada abad ke-19 dan ke-20.
Mereka melakukan beberapa upaya untuk membersihkan dan memugar candi ini, meskipun belum secara menyeluruh.
Pemugaran besar-besaran candi Borobudur baru dimulai pada tahun 1973, ketika pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO untuk menyelamatkan warisan budaya dunia ini.
Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Singasari Terlengkap, Ada Candi yang 'Menyimpang'
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR