Intisari-Online.com -Singasari adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 dan berakhir pada abad ke-14.
Singasari meninggalkan banyak peninggalan bersejarah yang dapat kita lihat hingga kini.
Peninggalan Kerajaan Singasari berupa prasasti, candi, dan arca.
Namun, ada satu candi yang memiliki bentuk yang ‘menyimpang’ dari candi lain. Candi itu adalah Candi Sumberawan.
Sejarah Singkat Kerajaan Singasari
Ken Angrok (1222–1247) adalah pendiri Wangsa Rajasa dan Kerajaan Tumapel yang berhubungan erat dengan sejarah Kerajaan Singhasari.
Menurut buku Neo Patriotisme: Etika Kekuasaan dalam Kebudayaan Jawa (2008) karya H.M. Nasruddin Anshoriy, Ch., seperti dilansir darigramedia.com,kerajaan Hindu-Buddha ini sekarang diperkirakan terletak di daerah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Kerajaan Tumapel adalah nama sebenarnya dari Kerajaan Singhasari, dengan Kutaraja sebagai ibu kotanya.
Nama Singhasari mulai digunakan ketika Raja Wisnuwardhana menobatkan anaknya, Kertanagara, sebagai putra mahkota dan merubah nama pusat pemerintahan kerajaan menjadi Singhasari.
Nama ibu kota ini kemudian lebih populer daripada nama kerajaannya, yaitu Tumapel.
Baca Juga: Kehidupan Sosial Kerajaan Singasari, Memiliki Dua Kelas Utama
Akhirnya, masyarakat lebih akrab menyebut Kerajaan Tumapel dengan nama Kerajaan Singhasari.
Kertanagara adalah raja yang membawa Singhasari ke puncak kejayaannya, sekaligus menjadi raja terakhirnya.
Dalam Ensiklopedia Nusantara (1989) karya Widjiono Wasis, disebutkan bahwa Kertanagara saat itu berambisi untuk menguasai sebagian wilayah Nusantara di bawah naungan Singhasari.
Singhasari memiliki wilayah kekuasaan yang luas pada era Kertanagara, dengan pusat pemerintahan di Jawa bagian timur.
Wilayah ini meliputi Bali, Jawa Barat, sebagian Kalimantan, bahkan sebagian Sumatra hingga kawasan Selat Malaka.
Peninggalan Kerajaan Singasari
Berikut ini adalah beberapa peninggalan Kerajaan Singasari yang dapat kita lihat hingga saat ini.
* Prasasti Peninggalan Kerajaan Singasari
Singasari memiliki beberapa prasasti yang menjadi saksi bisu sejarahnya. Prasasti-prasasti ini antara lain.
1. Prasasti Singasari
Prasasti ini dibuat pada tahun 1352 Masehi dan ditemukan di Singasari, Malang. Prasasti ini berisi tentang pembangunan candi pemakaman yang dilakukan oleh Gajah Mada sebagai penghormatan kepada Raja Kertanegara.
Baca Juga: Membangun Candi Megah dan Wilayah yang Luas Ini 5 Tanda Kejayaan Kerajaan Singasari
2. Prasasti Wurare
Prasasti ini menggunakan Bahasa Sanskerta dan berisi pujian kepada Raja Kertanegara yang dianggap telah mencapai tingkat Jina atau Buddha Agung oleh keturunannya.
Prasasti ini juga menceritakan tentang Arya Bharad yang membagi tanah Jawa menjadi dua kerajaan, yaitu Jenggala dan Panjalu, untuk menghindari perang antara dua pangeran yang bersaing memperebutkan tahta.
* Candi Peninggalan Kerajaan Singasari
Singasari juga terkenal sebagai pembuat candi yang indah dan megah. Beberapa candi peninggalan Kerajaan Singasari adalah sebagai berikut.
1. Candi Singasari
Candi ini terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singasari, Malang. Candi ini berbentuk bujur sangkar dan terdiri dari tingkat bawah setinggi dua meter, kaki yang tinggi, tubuh yang ramping, dan atap berbentuk limas. Candi ini adalah tempat persemayaman Raja Kertanegara.
2. Candi Kidal
Candi ini terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Malang. Candi ini dibangun sebagai penghargaan kepada Anusapati, raja kedua Singasari. Candi ini memiliki arsitektur yang khas dengan budaya Jawa Timuran.
3. Candi Katang Lumbang
Candi ini terletak di Desa Katang Lumbang, Kecamatan Lawang, Malang. Candi ini dibangun untuk persemayaman akhir Raja Tohjaya, yang memerintah pada tahun 1248 M.
Baca Juga: Inilah 5 Fakta Kehebatan Kerajaan Singasari, Salah Satunya Unggul di Kekuatan Militer
4. Candi Jago
Candi ini terletak di Desa Jago, Kecamatan Tumpang, Malang. Candi ini dibangun atas perintah Raja Kertanegara sebagai penghormatan kepada ayahnya, Sri Jaya Wisnuwardhana alias Ranggawuni. Candi ini memiliki gaya seni yang campuran antara Hindu dan Buddha.
5. Candi Sumberawan
Candi ini terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singasari, Malang. Candi ini memiliki kaki dan badan berbentuk stupa, dan tidak memiliki tangga seperti candi pada umumnya. Candi ini diduga sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha.
6. Candi Kangenan
Candi ini terletak di Desa Kangenan, Kecamatan Dau, Malang. Candi ini dibangun untuk persemayaman akhir Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari.
7. Candi Jawi
Candi ini terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Candi ini dibangun atas perintah Kertanegara sebagai tempat ibadah bagi penganut Siwa-Buddha.
* Arca Peninggalan Kerajaan Singasari
Selain prasasti dan candi, Singasari juga meninggalkan banyak arca atau patung yang menunjukkan kemampuan seni rupa masyarakatnya.
Beberapa arca peninggalan Kerajaan Singasari adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Kabar Bahagia, 4 Arca Kerajaan Singosari Dikembalikan Belanda Kepada Pemerintah Indonesia
- Arca Ken Dedes
- Arca Anusapati
- Arca Dwarapala
- Arca Wisnu Wardhana
- Arca Joko Dolok
Peninggalan Kerajaan Singasari merupakan bukti dari kemajuan dan kebudayaan masyarakat Singasari pada masa lalu. Mari kita lestarikan dan hargai peninggalan Kerajaan Singasari sebagai warisan bangsa.
Baca Juga: Gelang-gelang, Kerajaan Kecil Yang Simpan Dendam Kesumat Kepada Kerajaan Singasari