Ia mengatakan bahwa stabilitas makroekonomi dan keuangan dapat dicapai dengan menjaga inflasi yang rendah dan stabil, menjaga cadangan devisa yang cukup, serta mengelola risiko utang dengan hati-hati.
Ketiga, Sri Mulyani menyarankan agar pemerintah terus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mengantisipasi perkembangan global yang berdampak pada utang Indonesia.
Ia mengatakan bahwa koordinasi dapat dilakukan dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Dewan Perwakilan Rakyat, lembaga donor, lembaga pemeringkat, dan investor.
Keempat, Sri Mulyani menyarankan agar pemerintah terus berkomunikasi dengan masyarakat untuk memberikan informasi yang akurat dan edukatif tentang utang Indonesia.
Juga mengatakan bahwa komunikasi dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti website, sosial media, webinar, seminar, dan publikasi.
Kelima, Sri Mulyani menyarankan agar pemerintah terus mendengarkan masukan dan kritik dari berbagai pihak yang peduli dengan utang Indonesia. Ia mengatakan bahwa masukan dan kritik dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas dalam mengelola utang.
Dengan demikian, Sri Mulyani berharap agar pemerintah dan masyarakat dapat bersinergi dalam menghadapi tantangan dan risiko yang berkaitan dengan utang Indonesia. Ia yakin bahwa dengan kerjasama yang baik, Indonesia dapat memanfaatkan utang sebagai instrumen pembangunan dan pemulihan ekonomi yang efektif dan efisien.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR