Setiap 15 derajat bujur setara dengan satu jam perbedaan waktu. Jadi, selisih waktu antara Jakarta dan garis meridian utama adalah tujuh jam.
Artinya, jika di garis meridian utama menunjukkan pukul 00.00, maka di Jakarta akan menunjukkan pukul 07.00.
Jakarta termasuk dalam zona waktu WIB (Waktu Indonesia Barat) yang sama dengan UTC +7 atau GMT +7. Jadi, untuk mengetahui waktu di Jakarta, kita bisa menambahkan tujuh jam dari waktu standar dunia.
Untuk tempat tinggal kalian masing-masing, kalian bisa menghitung selisih bujur dan selisih waktu dengan cara yang sama. Misalnya, jika kalian tinggal di Bali yang berada di bujur 115 derajat timur, maka ada selisih bujur sebesar 115 derajat antara Bali dan garis meridian utama.
Setiap 15 derajat bujur setara dengan satu jam perbedaan waktu. Jadi, selisih waktu antara Bali dan garis meridian utama adalah delapan jam.
Artinya, jika di garis meridian utama menunjukkan pukul 00.00, maka di Bali akan menunjukkan pukul 08.00. Bali termasuk dalam zona waktu WITA (Waktu Indonesia Tengah) yang sama dengan UTC +8 atau GMT +8. Jadi, untuk mengetahui waktu di Bali, kita bisa menambahkan delapan jam dari waktu standar dunia.
Bagaimana dampak perbedaan waktu bagi masyarakat Indonesia?
Perbedaan waktu bagi masyarakat Indonesia dapat memberikan dampak positif maupun negatif, tergantung pada cara kita mengelolanya. Berikut adalah beberapa dampak perbedaan waktu bagi masyarakat Indonesia:
- Dampak positif:
- Dampak negatif:
Demikianlah penjelasan tentang titik mana yang digunakan sebagai garis waktu 00.00 dan dampaknya bagi masyarakat Indonesia. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang waktu dan geografi.
Baca Juga: Perbedaan Mata Pencaharian Masyarakat di Dataran Tinggi, Dataran Rendah, dan Daerah Pesisir
KOMENTAR