Keputusan hukuman mati tersebut ditandatangani oleh Bung Karno, sosok yang sebenarnya adalah sahabat dari Kartosoewirjo.
Keduanya, bersama dengan tiga pendiri Partai Komunis Indonesia (Semaoen, Alimin, dan Musso) pernah sama-sama ngekos di rumah HOS Tjokroaminoto.
Penerus dalam Senyap
Eksekusi mati terhadap Kartosoewirjo pada kenyataannya tidak pernah benar-benar mengakhiri keberadaan NII.
Organisasi ini kemudian diketahui tumbuh dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Meski demikian, aksi-aksi teror yang mereka lakukan tetap membuat pemerintah Indonesia kelimpungan.
Sebut saja gerakan Komando Jihad (Komji) yang muncul pada 1970-an atau aksi pembajakan pesawat terbang Woyla milik Garuda Indonesia pada 1981.
Setelahnya ada nama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir yang melalui Jamaah Islamiyah (JI) sering dikaitkan dengan NII.
Keterlibatan Panji Gumilang dan Al Zaytun
Panji Gumilang mulai dikaitkan dengan jaringan NII pada 2011.
Menurut Sukanto, mantan aktivis NII 1996-2001, Panji adalah imam NII KW 9 yang meliputi wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Banten.
Baca Juga: Fakta di Balik Peristiwa Pemberontakan NII, Gerakan Separatis yang Mengancam Kedaulatan NKRI
Kepanjangan atau arti NII KW 9 sendiri adalah NII Komendemen Wilayah (KW) 9, salah satu kelompok yang mengklaim sebagai penerus dari Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Panji menggantikan posisi imam sebelumnya, yaitu Adah Djaelani pada 1996, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (14/8/2019).
NII KW 9 yang dipimpin oleh Panji memiliki sejumlah program. Tujuannya, menerapkan hukum Islam secara de jure dan de facto di wilayah tersebut.
Sedangkan Ponpes Al Zaytun diduga sebagai tempat pusat kaderisasi NII KW 9. Hal ini karena sepertiga santri ponpes tersebut adalah anak dari warga NII.
Demikian penjelasan tentang arti NII KW 9 yang dikaitkan dengan Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, yang menjadi pemimpin Ponpes Al Zaytun.
Baca Juga: Apa Itu NII KW 9, Gerakan Bawah Tanah yang Dikaitkan Dengan Sosok Panji Gumilang
KOMENTAR