Arti NII KW 9 yang Dikaitkan dengan Panji Gumilang, Pendirinya Bikin Sosok Bung Karno Menangis Pilu

Ade S

Editor

Berikut ini penjelasan tentang arti NII KW 9. Sebuah organisasi yang pendirinya pernah membuat Bung Karno menangis pilu.
Berikut ini penjelasan tentang arti NII KW 9. Sebuah organisasi yang pendirinya pernah membuat Bung Karno menangis pilu.

Intisari-Online.com -Belakangan kerap muncul pencarian dengan kata kunci "arti NII KW 9" di mesin pencarian Google.

Hal ini terjadi seiring denganPondok Pesantren Al Zaytun yang kembali menjadi sorotan publik setelah terkuak beberapa kontroversi yang melibatkan pimpinannya.

Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, yang menjadi pemimpin Ponpes Al Zaytun, diduga memiliki keterkaitan dengan Negara Islam Indonesia (NII).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan menemukan bukti bahwa Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun merupakan bagian dari jaringan NII.

Lalu, apa sebenarnya arti NII KW 9? Seperti apa juga sejarahnya di Indonesia? Benarkah Bung Karno pernah dibuat menangis pilu oleh sosok pendirinya?

Simak ulasannya dalam artikel di bawah ini.

Dideklarasikan SM Kartosoewirjo

NII pertama kali dideklarasikan oleh Sekarmadhi Maridjan (SM) Kartosoewirjo pada 7 Agustus 1949 sebagai bentuk perlawanan.

Latar belakang pendirian NII adalah kekecewaan Kartosoewirjo terhadap pemerintah Indonesia, seperti dikutip dari Kompas Stori.

Kartosoewirjo sendiri adalah salah satu tokoh yang berperan aktif dalam perang kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949.

Baca Juga: Apa Itu NII KW 9, Gerakan Bawah Tanah yang Dikaitkan Dengan Sosok Panji Gumilang

Namun, ia sering berselisih dengan pemerintah, termasuk menolak untuk melakukan long march ke Jawa Tengah.

Long march adalah perintah yang dikeluarkan sebagai akibat dari Perjanjian Renville.

Perjanjian ini dianggap sebagai jebakan untuk membuat Indonesia tunduk kepada Hindia Belanda.

Oleh karena itu, ia menentang keras perintah long march tersebut. Dari sinilah, ia kemudian mendirikan NII atau yang juga disebut dengan Darul Islam.

Deretan Aksi Pemberontakan

Selanjutnya, Kartosoewirjo memimpin gerakan pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat.

Gerakan ini berkembang dengan pesat, seiring dengan lemahnya pemerintah pusat. Bahkan, ia berhasil menguasai sepertiga wilayah Jawa Barat.

Namun, pada akhir 1950-an, gerakan ini mendapat tentangan dari pemerintahan Sukarno.

Pada 1961, ia menyatakan perang dengan menggunakan taktik teror dan bandit terhadap warga sipil.

Ia juga pernah mencoba membunuh Sukarno saat shalat Idul Adha pada Mei 1962. Namun, upaya itu gagal.

Tak berapa lama kemudian, Kartosoewirjo ditangkap pada Juni 1962 dan dihukum mati pada September tahun yang sama.

Baca Juga: Anak Kartosuwiryo Kembali ke Pancasila: Mengingat Tangis Bung Karno saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Kartosuwiryo, Sahabatnya Sendiri

Keputusan hukuman mati tersebutditandatangani olehBung Karno, sosok yang sebenarnya adalah sahabat dari Kartosoewirjo.

Keduanya, bersama dengan tiga pendiri Partai Komunis Indonesia (Semaoen, Alimin, dan Musso) pernah sama-samangekos di rumahHOS Tjokroaminoto.

Penerus dalam Senyap

Eksekusi mati terhadapKartosoewirjo pada kenyataannya tidak pernah benar-benar mengakhiri keberadaan NII.

Organisasi ini kemudian diketahui tumbuh dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.

Meski demikian, aksi-aksi teror yang mereka lakukan tetap membuat pemerintah Indonesia kelimpungan.

Sebut saja gerakan Komando Jihad (Komji) yang muncul pada 1970-an atau aksi pembajakan pesawat terbang Woyla milik Garuda Indonesia pada 1981.

Setelahnya ada namaAbdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir yang melaluiJamaah Islamiyah (JI) sering dikaitkan dengan NII.

Keterlibatan Panji Gumilang dan Al Zaytun

Panji Gumilang mulai dikaitkan dengan jaringan NII pada 2011.

Menurut Sukanto, mantan aktivis NII 1996-2001, Panji adalah imam NII KW 9 yang meliputi wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Banten.

Baca Juga: Fakta di Balik Peristiwa Pemberontakan NII, Gerakan Separatis yang Mengancam Kedaulatan NKRI

Kepanjangan atau arti NII KW 9 sendiri adalah NII Komendemen Wilayah (KW) 9,salah satu kelompok yang mengklaim sebagai penerus dari Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).

Panji menggantikan posisi imam sebelumnya, yaitu Adah Djaelani pada 1996, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (14/8/2019).

NII KW 9 yang dipimpin oleh Panji memiliki sejumlah program. Tujuannya, menerapkan hukum Islam secara de jure dan de facto di wilayah tersebut.

Sedangkan Ponpes Al Zaytun diduga sebagai tempat pusat kaderisasi NII KW 9. Hal ini karena sepertiga santri ponpes tersebut adalah anak dari warga NII.

Demikian penjelasan tentangarti NII KW 9 yang dikaitkan denganAbdussalam Rasyidi Panji Gumilang, yang menjadi pemimpin Ponpes Al Zaytun.

Baca Juga: Apa Itu NII KW 9, Gerakan Bawah Tanah yang Dikaitkan Dengan Sosok Panji Gumilang

Artikel Terkait