Salah satu upaya diplomasi yang sukses adalah perjanjian damai antara pemerintah Indonesia dan Daud Beureueh pada 1962 yang mengakhiri gerakan NII di Aceh.
Gerakan NII merupakan salah satu bagian dari sejarah Indonesia yang penting untuk dipelajari.
Gerakan ini mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi, persaudaraan, dan kebhinekaan dalam menjaga keutuhan negara.
Kemudian gerakan ini juga mengingatkan kita tentang bahaya dari ideologi radikal yang dapat mengancam kedaulatan dan kesejahteraan bangsa.
Meskipun gerakan NII telah berhasil ditumpas oleh pemerintah Indonesia, namun dampak dari gerakan ini masih terasa hingga kini.
Beberapa kelompok yang mengaku sebagai penerus dari NII masih melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Beberapa contoh dari kelompok-kelompok ini adalah Jamaah Islamiyah, Negara Islam Indonesia Wilayah Maluku, dan Negara Islam Indonesia Wilayah Poso.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menangkal pengaruh dan ancaman dari kelompok-kelompok radikal ini.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan deradikalisasi terhadap mantan anggota atau simpatisan NII.
Upaya ini bertujuan untuk mengubah pandangan dan sikap mereka yang radikal menjadi lebih moderat dan toleran.
Baca Juga: Apa Itu NII KW 9, Gerakan Bawah Tanah yang Dikaitkan Dengan Sosok Panji Gumilang
Upaya ini juga melibatkan peran dari tokoh-tokoh agama, masyarakat, dan keluarga.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR