Pusat pemerintahan dipindahkan ke Keraton Plered yang lokasinya tak jauh dari keraton sebelumnya.
Di bawah kepemimpinannya, Mataram diwarnai dengan gejolak politik yang tidak stabil karena adanya tekanan dari VOC.
Terjadi banyak pemberontakan dan perang saudara.
Masa kepemimpinannya juga menjadi titik awal masa kemunduran Mataram.
Pada zaman Amangkurat I inilah Mataram Islam untuk bertama kali menjalin kerja sama dengan Belada.
Belanda juga punya andil besar ketika Mataram Islam berusaha menghancurkan pemberontakan Trunojoyo, seorang pangeran dari Madura.
Saat itu, Mataram Islam dipimpin oleh Amangkurat II.
Sebagai imbalannya, Mataram Islam harus menyerahkan beberapa wilayah di pesisir utara kepada VOC Belanda.
Intervensi VOC dalam urusan kerajaan juga menimbulkan perang saudara antar kerabat keraton Mataram.
Dimulai pada Perang Takhta Jawa Pertama yang melibatkan Amangkurat III dan Pakubuwana I.
Lalu Perang Takhta Jawa Kedua yang melibatkan Amangkurat IV dan pangeran-pangeran yang memberontak.
Lalu Perang Takhta Jawa Ketiga yang menghasilkan Perjanjian Giyanti.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR