Beliau menyerang Batavia dua kali, yaitu pada tahun 1628 dan 1629.
Meskipun tidak berhasil menguasai kota itu, beliau berhasil melemahkan kekuatan VOC dan mengacaukan jalur perdagangan mereka.
Sultan Agung juga berhasil menundukkan berbagai wilayah di Jawa, seperti Surabaya, Tuban, Pasuruan, Malang, Kediri, Blitar, Madiun, Ponorogo, hingga Banten.
Beliau juga menguasai wilayah luar Jawa, seperti Palembang di Sumatra dan Sukadana di Kalimantan.
Selain prestasi militer, Sultan Agung juga berjasa dalam bidang kebudayaan dan pertanian.
Beliau menciptakan kalender Jawa yang masih digunakan hingga sekarang.
Beliau juga membangun masjid-masjid besar, seperti Masjid Agung Demak dan Masjid Gedhe Mataram.
Beliau juga mengembangkan kesenian Jawa, seperti wayang kulit dan gamelan.
Di bidang pertanian, beliau menerapkan sistem sawah tadah hujan yang meningkatkan produktivitas padi.
Sultan Agung wafat pada tahun 1645 di Karta (Plered) dan dimakamkan di Imogiri.
Beliau digantikan oleh putranya yang bernama Amangkurat I.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR