Gatot Soebroto, Sosok Jenderal TNI Yang Peduli Rakyat Kecil Meski Harus Bekerja Sebagai Tentara Belanda

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Jenderal Gatot Soebroto dikenal sebagai pelopor pembentukan TKR. Dia juga dikenal sebagai jenderal yang peduli rakyat kecil.
Jenderal Gatot Soebroto dikenal sebagai pelopor pembentukan TKR. Dia juga dikenal sebagai jenderal yang peduli rakyat kecil.

Jenderal Gatot Soebroto dikenal sebagai pelopor pembentukan TKR. Dia juga dikenal sebagai jenderal yang peduli rakyat kecil.

Intisari-Online.com -Gatot Soebroto dikenal sebagai jenderal yang peduli rakyat kecil.

Seperti apa sepak terjangnya sampai-sampai dia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional?

Jenderal Gatot Soebroto merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai tentara tiga zaman.

Dia pernah bergabung dengan KNIL (Tentara Hindia Belanda), PETA (Pembela Tanah Air) dan TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Dia juga dikenal sebagai sosok yang pedulirakyat kecil dan tidak pernah melupakan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Gatot Soebroto lahir pada 10 Oktober 1907 di Banyumas, Jawa Tengah, dan merupakan anak pertama dari Sayid Yudoyuwono, seorang guru.

Ia menempuh pendidikan dasar di ELS (Europese Lagere School) dan HIS (Hollandsch Inlandsche School).

Namun, ia tidak melanjutkan pendidikan formalnya setelah lulus HIS.

Ia memilih untuk bekerja sebagai pegawai pemerintah.

Pada 1923, ia memasuki sekolah militer KNIL di Magelang.

Ia sempat bertugas di Padang Panjang dan Sukabumi. Ia juga mengikuti pendidikan lanjutan di masose (sekolah sersan).

Di masa penjajahan Belanda, ia sering membantu rakyat kecil yang tertindas oleh penguasa kolonial.

Ia juga aktif dalam organisasi pergerakan nasional seperti Jong Java dan IPKI (Ikatan Pemuda Karya Indonesia).

Ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, Gatot Soebroto bergabung dengan PETA di Bogor.

Ia menjadi komandan batalyon dan kemudian komandan brigade.

Ia juga terlibat dalam peristiwa pemberontakan PETA di Blitar pada tahun 1945.

Di masa pendudukan Jepang, ia juga tidak lupa untuk membela kepentingan rakyat kecil.

Ia sering memberikan bantuan kepada mereka yang kelaparan atau sakit.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Gatot Soebroto menjadi salah satu tokoh militer yang berjuang melawan Belanda dan sekutunya.

Ia menjadi panglima divisi II, panglima corps polisi militer, gubernur militer daerah Surakarta dan sekitarnya, panglima Tentara dan Teritorium IV Diponegoro Semarang dan wakil kepala staf TNI Angkatan Darat.

Gatot Soebroto meninggal dunia pada 11 Juni 1962 di Jakarta karena sakit jantung.

Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang.

Atas jasa-jasanya yang besar bagi bangsa dan negara, ia dianugerahi gelar pahlawan kemerdekaan nasional.

Nama Gatot Soebroto juga diabadikan sebagai nama jalan di beberapa kota besar di Indonesia.

Jasa-jasa Gatot Soebroto antara lain adalah:

- Menjadi pelopor pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) cikal bakal TNI sekarang.

- Berperan sebagai ahli strategi saat menumpas pemberontakan Madiun, PRRI dan gerakan Kahar Muzakar di Sulawesi selatan.

- Ikut berperan dalam pertempuran Ambarawa melawan tentara Inggris dan NICA pada tahun 1945.

- Menjadi wakil kepala staf TNI Angkatan Darat dan membantu Presiden Soekarno dalam menghadapi berbagai masalah politik dan militer pada tahun 1950-an.

Artikel Terkait