Pasukan gabungan VOC, Mataram, Ponorogo, dan Bugis berhasil mengalahkan pasukan Trunojoyo dalam beberapa pertempuran penting, seperti Pertempuran Grogol (1678), Pertempuran Kediri (1678), dan Pertempuran Payak (1679).
Trunojoyo sendiri terpaksa mundur ke daerah pedalaman Jawa Timur dan berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran musuh.
Akhirnya, pada 27 Desember 1679, Trunojoyo ditangkap oleh pasukan VOC di desa Payak, dekat Mojokerto.
Dia dibawa ke kamp VOC di Jepara dan ditahan di sebuah kapal.
Trunojoyo tidak lama menikmati statusnya sebagai tawanan VOC.
Pada 2 Januari 1680, Amangkurat II datang ke Jepara untuk menemui Trunojoyo.
Raja Mataram itu masih menyimpan dendam yang mendalam terhadap Trunojoyo yang telah merebut kerajaannya dan membunuh ayahnya.
Dia pun memerintahkan agar Trunojoyo dieksekusi mati di depannya dengan cara yang kejam.
Kepala Trunojoyo dipenggal, lalu diinjak-injak dan ditumbuk-tumbuk oleh Amangkurat II.
Tubuh Trunojoyo dibuang ke laut tanpa upacara pemakaman yang layak.
Dengan kematian Trunojoyo, pemberontakan terhadap Mataram pun berakhir.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR