Ia juga membantu mendirikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan menjadi anggota aktifnya.
Liesbeth van der Woude juga terus mendampingi suaminya, Sutan Sjahrir, yang menjadi perdana menteri pertama Indonesia.
Ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti membantu pengungsi dan korban perang.
Mieke Bouman juga tidak meninggalkan Mohammad Hatta, yang menjadi wakil presiden pertama Indonesia.
Kemudian, menjadi saksi mata dari berbagai peristiwa penting, seperti Konferensi Meja Bundar dan Deklarasi Djuanda.
Anneke van der Feen juga melanjutkan karirnya sebagai wartawan dan menulis buku-buku tentang Indonesia.
Dia juga menjaga hubungannya dengan Sudirman, yang menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia.
Keempat perempuan ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
Mereka belajar bahasa, budaya, dan adat istiadat Indonesia dan menghormati nilai-nilai dan tradisi Indonesia.
Mereka juga mendapatkan penghargaan dan penghormatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia.
Kemudian diberi kewarganegaraan Indonesia dan mendapatkan gelar kehormatan seperti Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputra.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR