Versi ketiga mengatakan bahwa Supriyadi berhasil melarikan diri dari Jepang dan bersembunyi di berbagai tempat di Jawa Timur.
Dia sempat bertemu dengan beberapa tokoh nasionalis seperti Bung Tomo, Bung Karno, dan Bung Hatta.
Supriyadi juga sempat mengirim surat kepada Presiden Soekarno untuk menyatakan kesediaannya menjadi Menteri Keamanan Rakyat dan Panglima TNI.
Namun ia tidak pernah muncul secara terbuka karena alasan keamanan atau idealisme.
Versi keempat mengatakan bahwa Supriyadi masih hidup hingga kini dan menyamar sebagai orang lain.
Beberapa orang mengklaim bahwa mereka adalah Supriyadi yang asli atau pernah bertemu dengan Supriyadi yang asli.
Namun klaim-klaim ini tidak pernah dibuktikan secara ilmiah atau diakui oleh keluarga dan rekan-rekan Supriyadi.
Meskipun nasibnya tidak jelas, Supriyadi tetap dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang.
Ia juga diakui sebagai Menteri Keamanan Rakyat dan Panglima TNI yang pertama meskipun ia tidak pernah dilantik secara resmi.
Pada tanggal 9 Agustus 1975, Presiden Soeharto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Supriyadi secara anumerta.
Nama Supriyadi juga diabadikan sebagai nama jalan, sekolah, museum, monumen, dan tugu di berbagai kota di Indonesia, terutama di Blitar dan Trenggalek.
Supriyadi adalah sosok yang inspiratif dan legendaris dalam sejarah Indonesia.
Ia adalah contoh dari semangat juang, kepemimpinan, dan pengorbanan yang patut diteladani oleh generasi muda Indonesia.
Begitulah sepak terjang Supriyadi, pejuang kemerdekaan yang misterius, baik nasib dan keberadaannya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR