Sedangkan Raden Mas Jatmika (kelak kita kenal sebagai Sultan Agung) lahir dari Ratu Mas Adi yang bernama Dyah Banawati, putri Pangeran Benawa dari Pajang.
Saat itu status ibunya belum menjadi permaisuri, Anyakrawati masih menjadi pangeran.
Sebaliknya, Raden Mas Wuryah lahir ketika Anyakrawati sudah bertakhta.
Usia keduanya terpaut jauh.
Saat Anyakrawati wafat, Wuryah baru berumur 8 tahun dan Jatmika telah berumur 20 tahun.
Wasiat yang pernah disampaikan Anyakrawati itu rupanya menimbulkan persoalan serius.
Sebab, dia pernah berwasiat kepada Patih Mandaraka untuk mengusulkan Raden Mas Jatmika, dalam melanjutkan tapuk kepemimpinan negara.
Sebelum menjadi raja, Anyakrawati pernah diutus ayahnya untuk menumpas pemberontakan Adipati Pragola yang merupakan pamannya sendiri.
Adipati Pragola sendiri mengaku kecewa dengan keputusan Panembahan Senopati.
Kedua pasukan bertemu dekat Prambanan.
Adipati Pragola menolak untuk melawan keponakannya sendiri, dan ia meminta Panembahan Senapati sendiri yang menghadapinya.
Namun, Raden Mas Jolang menolaknya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR