Pantas Disegani Kerajaan Islam di Jawa, Rupanya Ini Peran Sunan Kalijaga Menjaga Tanah Jawa dari Penjajah Belanda

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Sunan Kalijaga vs VOC
Ilustrasi - Sunan Kalijaga vs VOC

Intisari-online.com - Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda adalah sebuah perusahaan dagang yang didirikan pada tahun 1602 oleh pemerintah Belanda.

VOC memiliki tujuan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Asia, khususnya di Nusantara.

Untuk mencapai tujuan tersebut, VOC tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan penindasan terhadap rakyat dan kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Salah satu kerajaan yang menjadi sasaran VOC adalah Kesultanan Mataram yang berpusat di Jawa Tengah.

VOC berusaha untuk melemahkan Mataram dengan cara memecah belah dan menghasut pihak-pihak yang tidak puas dengan pemerintahan Sultan Agung.

VOC juga bersekutu dengan kerajaan-kerajaan lain yang bersaing dengan Mataram, seperti Banten dan Makassar.

Namun, upaya VOC untuk menghancurkan Mataram dan Islam di Jawa tidak berjalan mulus.

Salah satu faktor yang menghalangi rencana jahat VOC adalah peran penting Sunan Kalijaga, salah satu tokoh Walisongo yang menyebarkan Islam di Jawa.

Sunan Kalijaga adalah seorang wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa.

Sunan Kalijaga lahir dengan nama Raden Said pada abad ke-15 di Tuban, Jawa Timur.

Ia berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki hubungan dekat dengan Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Misteri Tiang Tatal Masjid Agung Demak Yang Dibuat Sunan Kalijaga, Konon Hanya Dibuat Semalam

Sebelum menjadi seorang wali, Raden Said dikenal sebagai seorang pemuda yang nakal dan suka berkelahi. Ia juga gemar berburu hewan liar di hutan.

Suatu hari, saat sedang berburu di hutan, Raden Said bertemu dengan Sunan Bonang, salah satu guru Walisongo.

Sunan Bonang berhasil menaklukkan Raden Said dengan kesaktiannya dan mengajaknya untuk masuk Islam.

Raden Said pun bertaubat dan bersedia menjadi murid Sunan Bonang. Ia kemudian diberi nama Sunan Kalijaga oleh gurunya.

Sunan Kalijaga belajar banyak hal dari Sunan Bonang, termasuk ilmu agama, tasawuf, seni, dan budaya.

Sunan Kalijaga kemudian mengembangkan metode dakwahnya sendiri yang sesuai dengan kondisi masyarakat Jawa saat itu.

Ia menggunakan seni dan budaya sebagai sarana untuk menyampaikan ajaran Islam kepada rakyat.

Ia menciptakan berbagai karya seni yang bernafaskan Islam, seperti wayang kulit, gamelan, tembang macapat, syair-syair religius, dan lain-lain.

Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai seorang wali yang toleran dan santun. Ia tidak memaksakan orang untuk masuk Islam, tetapi memberikan contoh dan teladan yang baik.

Ia juga menghormati kepercayaan dan adat istiadat yang sudah ada sebelumnya, asalkan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Ia bahkan bersahabat dengan para tokoh agama lain, seperti Ki Ageng Selo yang menganut kejawen.

Baca Juga: Masih Ada dan Terjaga, Ini 5 Pusaka Sakti Sunan Kalijaga yang Punya Kisah Menarik

Dengan cara-cara tersebut, Sunan Kalijaga berhasil menarik simpati dan hati rakyat Jawa untuk memeluk Islam.

Ia juga membentuk jaringan dakwah yang luas dan kuat di seluruh Pulau Jawa. Ia memiliki banyak murid dan pengikut yang setia dan

Sunan Kalijaga juga berperan aktif dalam membantu Mataram melawan VOC.

Mataram adalah sebuah kerajaan Islam yang didirikan oleh Ki Ageng Pamanahan dan Ki Ageng Seda Lepen pada tahun 1575.

Mataram merupakan penerus dari Kesultanan Pajang yang runtuh akibat pemberontakan Arya Penangsang.

Mataram kemudian berkembang menjadi kerajaan terbesar dan terkuat di Jawa pada masa pemerintahan Sultan Agung.

VOC yang merasa terancam oleh kekuatan Mataram, berusaha untuk melemahkan dan menghancurkannya dengan berbagai cara.

VOC bersekutu dengan kerajaan-kerajaan lain yang berseteru dengan Mataram, seperti Banten, Makassar, dan Blambangan.

VOC juga memprovokasi pemberontakan-pemberontakan di dalam Mataram, seperti pemberontakan Trunojoyo, Raden Kajoran, dan Pangeran Puger.

Sunan Kalijaga sebagai salah satu penasihat Sultan Agung, memberikan saran-saran strategis untuk menghadapi ancaman VOC.

Meskitak tercatat bahwa Sunan Kaliijaga ikut terjunmelawan VOC dan sekutunya.

Salah satu pertempuran yang terkenal adalah melawan VOC adalah Pertempuran Batavia pada tahun 1628-1629.

Dalam pertempuran ini, pasukan Mataram mengepung kota Batavia yang menjadi markas VOC.

Sayangnya, pertempuran ini gagal karena pasukan Mataram kehabisan persediaan dan terkena wabah penyakit.

Meskipun demikian, perlawanan Mataram berhasil menggagalkan rencana VOC untuk menghancurkan Islam di Jawa.

VOC tidak bisa menguasai seluruh wilayah Jawa dan harus menghadapi perlawanan dari rakyat dan para ulama.

Sunan Kalijaga juga berhasil mempertahankan ajaran Islam di Jawa dengan cara yang damai dan bijaksana. Ia tidak hanya menjadi seorang pejuang, tetapi juga seorang pendidik, seniman, dan budayawan.

Sunan Kalijaga wafat pada tahun 1645 di Kadilangu, Demak. Ia dimakamkan di sana dengan hormat oleh rakyat dan para penguasa.

Sunan Kalijaga meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi umat Islam di Jawa dan Indonesia.

Ia menjadi salah satu tokoh Walisongo yang paling dihormati dan dicintai karena jasanya dalam menyebarkan Islam dengan cara yang indah dan harmonis.

*Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai

Artikel Terkait