Misteri Tiang Tatal Masjid Agung Demak Yang Dibuat Sunan Kalijaga, Konon Hanya Dibuat Semalam

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Ada empat tiang utama yang menyangga Masjid Agung Demak, salah satunya adalah tiang tatal yang konon dibuat Sunan Kalijaga dalam waktu semalam.
Ada empat tiang utama yang menyangga Masjid Agung Demak, salah satunya adalah tiang tatal yang konon dibuat Sunan Kalijaga dalam waktu semalam.

Ada empat tiang utama yang menyangga Masjid Agung Demak, salah satunya adalah tiang tatal yang konon dibuat Sunan Kalijaga dalam waktu semalam.

Intisari-Online.com -Empat tiang utama Masjid Agung Demak diliputi misteri yang tak terpecahkan hingga sekarang.

Dari empat tiang utama, tiang tatal Sunan Kalijaga adalah yang paling sering dibicarakan.

Terlebih soal mitos yang melingkupinya.

Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Tanah Jawa.

Masjid ini dibangun oleh Raden Patah, raja pertama Kerajaan Demak, dengan bantuan para wali dari Wali Songo.

Masjid ini memiliki kekhasan arsitektur yang menggabungkan unsur tradisional Jawa dan Islam.

Salah satu keunikan masjid ini adalah adanya empat tiang utama yang dibuat oleh empat wali, yaitu Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, dan Sunan Kalijaga.

Tiang yang dibuat oleh Sunan Kalijaga dikenal dengan nama saka tatal atau saka guru tatal.

Tiang ini termasuk unik karena dibuat dari serpihan dan potongan-potongan kayu yang disatukan, diikat, lalu dihaluskan.

Tiang ini memiliki makna filosofi yang mendalam tentang persatuan dan kekuatan umat Islam yang berasal dari berbagai suku dan latar belakang.

Konon, Sunan Kalijaga hanya membutuhkan waktu satu malam untuk membuat tiang ini.

Sunan Kalijaga juga berperan dalam pembangunan Masjid Agung Demak.

Ia membuat usulan untuk membuat tata kota berupa masjid, alun-alun, dan Keraton.

Usulan itu disetujui oleh penguasa Kerajaan Demak, Raden Patah.

Kemudian, pembangunan Masjid Agung Demak dibantu oleh para wali lainnya.

Sunan Giri berperan sebagai ketua.

Anggotanya antara lain Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga adalah salah satu wali yang paling terkenal di kalangan masyarakat Jawa.

Ia dikenal sebagai wali yang memiliki cara penyebaran Islam yang santun, akomodatif, dan kreatif.

Ia menggunakan seni dan budaya Jawa sebagai media dakwah.

Ia juga mengajarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran. Ia dikenal sebagai pelopor tasawuf aliran Hamzah Fansuri.

Sunan Kalijaga dan Misteri Tiang Tatal Masjid Agung Demak adalah salah satu kisah yang menarik untuk diketahui.

Kisah ini menunjukkan peran penting Sunan Kalijaga dalam sejarah Islam di Indonesia.

Kisah ini juga menginspirasi kita untuk menghargai keragaman dan persatuan umat Islam.

Selain tiang tatal, Masjid Agung Demak juga memiliki beberapa bagian yang memiliki nilai sejarah dan keagamaan.

Misalnya, pintu masjid yang dikenal dengan Lawang Bledeg.

Pintu ini terbuat dari besi dan memiliki motif ukiran yang indah.

Pintu ini diyakini sebagai penangkal petir yang sering mengancam masjid. Konon, pintu ini dibuat oleh Ki Ageng Selo, seorang tokoh yang memiliki kekuatan gaib.

Masjid Agung Demak juga memiliki mihrab atau tempat imam shalat yang berbentuk segi delapan.

Mihrab ini terbuat dari batu dan memiliki ukiran kaligrafi yang menawan.

Mihrab ini juga memiliki makna simbolis tentang delapan penjuru angin dan delapan pintu surga.

Mihrab ini menjadi tempat yang sakral dan dihormati oleh para jamaah.

Masjid Agung Demak juga memiliki bedug atau alat pemanggil shalat yang berukuran besar.

Bedug ini terbuat dari kulit kerbau dan kayu jati. Bedug ini memiliki suara yang merdu dan dapat terdengar hingga jarak beberapa kilometer.

Bedug ini juga menjadi saksi bisu perjuangan para wali dalam menyebarkan Islam di Tanah Jawa.

Masjid Agung Demak adalah salah satu warisan budaya dan keagamaan yang patut kita lestarikan dan kunjungi.

Masjid ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur, tetapi juga kisah-kisah inspiratif tentang para wali dan sejarah Islam di Indonesia.

Masjid ini juga menjadi tempat ibadah yang nyaman dan menyejukkan hati.

Artikel Terkait