Kisah Nyai Ontrowulan, Selir yang Melahirkan Pangeran Pemberontak Namun Dicintai Rakyatnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Selir raja Jawa, dan Paku Buwono III
Ilustrasi - Selir raja Jawa, dan Paku Buwono III

Intisari-online.com - Nyai Ontrowulan adalah salah satu selir dari Sri Susuhunan Pakubuwono III, raja kedua Kasunanan Surakarta.

Ia adalah ibu dari Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, yang kemudian menjadi pendiri Kasunanan Surakarta dengan gelar Pakubuwono II.

Nyai Ontrowulan memiliki nama asli Raden Ayu Retno Dumilah.

Ia adalah putri dari Ki Ageng Giring II, seorang bangsawan dari Keraton Kartasura.

Kemudian iamenikah dengan Pakubuwono III pada tahun 1750 dan melahirkan Raden Mas Said pada tahun 1755.

Nyai Ontrowulan tidak hanya sekadar selir yang hidup di istana.

Ia juga terlibat dalam perjuangan melawan penjajah Belanda yang menguasai wilayah Surakarta.

Juga mendukung pemberontakan yang dipimpin oleh putranya, Raden Mas Said, yang menentang kebijakan Pakubuwono III yang tunduk kepada VOC.

Pada tahun 1757, Raden Mas Said bersama dengan Pangeran Mangkubumi (Hamengkubuwono I) dan Raden Mas Garendi (Sunan Kuning) menyerang Kartasura dan membakar istana.

Pakubuwono III melarikan diri ke Ponorogo dan kemudian ke Semarang.

Nyai Ontrowulan ikut bersama suaminya dalam pelarian itu.

Baca Juga: Kisah Cinta Tragis Hamengkubuwono V dan Kanjeng Mas Hemawati, Selir Yang Berani Tikam Raja

Namun, pada tahun 1761, Nyai Ontrowulan memutuskan untuk meninggalkan Pakubuwono III dan bergabung dengan putranya, Raden Mas Said, yang telah mendirikan basis pertahanan di Sukowati.

Ia juga membawa serta dua orang putrinya, yaitu Raden Ayu Siti Hinggil dan Raden Ayu Siti Kedhaton.

Nyai Ontrowulan menjadi penasihat dan pendamping bagi Raden Mas Said dalam perjuangannya melawan Belanda dan Pakubuwono III.

Ia juga membantu mengurus urusan rumah tangga dan pemerintahan di Sukowati.

Kemudian dikenal sebagai sosok yang cerdas, berani, dan setia kepada putranya.

Nyai Ontrowulan wafat pada tahun 1782 di Sukowati. Ia dimakamkan di Astana Girilayu, sebuah kompleks pemakaman kerajaan di Sragen.

Putranya, Raden Mas Said, akhirnya berhasil mengalahkan Belanda dan Pakubuwono III pada tahun 1786.

Ia kemudian dinobatkan sebagai Pakubuwono II pada tahun 1788 dan memindahkan ibu kota kerajaannya dari Sukowati ke Surakarta.

Nyai Ontrowulan adalah salah satu selir raja Jawa yang berpengaruh dalam sejarah Nusantara.

Ia adalah selir yang melahirkan pangeran pemberontak dan pendiri Surakarta.

Juga merupakan selir yang berjuang melawan penjajah Belanda bersama putranya.

Baca Juga: Kisah Selir Lady Cui yang Selamat dari Pembantaian Massal 2.800 Wanita di Kota Terlarang

Selain itu Nyai Ontrowulan adalah selir yang dicintai oleh rakyat karena kebaikan dan kebijaksanaannya.

Selain Nyai Ontrowulan, Pakubuwono III juga memiliki selir lain yang berperan dalam sejarah Nusantara. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Nyai Ageng Pinatih, selir dari Pakubuwono III yang berasal dari Blitar.

Ia adalah ibu dari Pangeran Natakusuma atau Sunan Prabu (Pakubuwono IV). Ia juga dikenal sebagai perempuan yang cantik dan cerdik.

Nyai Ageng Malang, selir dari Pakubuwono III yang berasal dari Malang.

Ia adalah ibu dari Pangeran Natawijaya atau Sunan Giri (Pakubuwono V). Ia juga dikenal sebagai perempuan yang saleh dan taat agama.

Artikel Terkait