Bangunan lainnya adalah Lingzhao Xuan bergaya Eropa di Istana Yanxi.
Karena Istana Yanxi mengalami beberapa kebakaran, maka Istana Qing ingin membangun bangunan tahan api dengan kolam di bagian bawah dari baja dan batu.
Dulu, sebagian besar bangunan China terbuat dari kayu. Maka bangunan ini menggunakan beberapa prinsip arsitektur Eropa.
Namun, karena kekurangan dana dan pemberontakan revolusioner di akhir Dinasti Qing, pembangunannya dihentikan di tengah jalan.
5. Warna Kota Terlarang didasarkan pada fengshui
Warna utama Kota Terlarang adalah merah dan kuning.
Atapnya berwarna kuning. Dalam filosofi lima unsur China, warna kuning termasuk dalam unsur tanah, dan orientasinya dalam diagram lima unsur mewakili pusat, melambangkan supremasi Kaisar di Bumi.
Dinding dan pilarnya berwarna merah. Merah melambangkan api dan api menghasilkan tanah.
Oleh karena itu, keluarga kerajaan percaya pilar merah akan memberikan fondasi yang kokoh dan penyangga yang kuat.
Beberapa bangunan dibangun dengan warna berbeda karena penggunaannya.
Misalnya, Paviliun Wenyuan, yang digunakan untuk mengumpulkan buku, memiliki ubin hitam dan dinding hitam.
Karena warna hitam melambangkan air, dan air dapat mengatasi api.
Pemilihan warna itu dipandang sebagai cara untuk melestarikannya melalui geomansi (ilmu tataletak bangunan).
Seperti itulah fakta Kota Terlarang di China.
Baca Juga: 5 Selir Kaisar China Paling Terkenal dalam Sejarah China, Ada Pembawa Damai Hingga Si Penghancur
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR