Intisari-Online.com -Kota Terlarang terletak di Beijing, China.
Dulu tempat ini berfungsi sebagai istana dan pusat administrasi kaisar China selama lebih dari 500 tahun, mulai dari tahun 1420 hingga 1912.
Kompleksdenganpanjang 961 meter dan lebar 753 meter ini memiliki980 bangunan termasuk tiga aula megah.
Namun di balik itu, tempat ini menyimpan banyak rahasia.
Berikut ini beberapa fakta Kota Terlarang di China seperti dilansirkhanacademy.org padaKamis (2/3/2023).
1. Rumah 24 Kaisar China
Tempat ini menjadi rumah bagi 24 Kaisar China, keluarga, dan pelayan mereka mulai dari Dinasti Ming hingga Dinasti Qing.
Penghuni terakhir Kota Terlarang yang juga Kaisar terakhir China, Puyidiusir pada tahun 1925.
Kini, wilayah ini menjadisalah satu situs warisan budaya terpenting di China.
2. Penjara bagi selir
Pada awalnya, selir kaisar sering dicuri dari keluarganya karena kecantikannya.
Baca Juga: Budaya China di Balik Film Wuxia, Menginspirasi Anime dan Manga
Setelah ditawan, mereka tidak akan pernah lagi bisa meninggalkan Kota Terlarang, dan sering dikubur hidup-hidup bersama kaisar di pemakamannya.
Pada periode tertentu di Dinasti Ming, Kaisar China memiliki sekitar 9.000 selir dan 70.000 kasim.
Jika ada seorang selir yang dia inginkan, maka seorang kasim akan membawa selir tersebut ke kamar kaisar dalam keadaan telanjang.
3. Tidak ada pria (tidak termasuk kasim) selain kaisar yang diizinkan masuk ke Kota Terlarang
Kasim yang memasuki Istana sudah pasti dikebiri. Alasannya untuk menghilangkan peluang selir kaisar berhubungan dengan pria lain selain dirinya.
Pria hanya memiliki sedikit akses di Kota Terlarang.
Misalnya di aula pertemuan resmi Kaisar, tempat ritual keagamaan dan upacara kenegaraan, sertaGerbang Meridian (Wumen) yang terletak di ujung selatan poros tengah yang berfungsi sebagai pintu masuk utama.
4. Ada bangunan bergaya Eropa dan Arab di Kota Terlarang
Di sebelah barat Kota Terlarang, terdapat bangunan khas dengan gaya Arab yang kental.
Namanya adalahYude Hall dan dibangun pada Dinasti Yuan (1271–1368). Seorang arsitek asal Persia adalah yang merancangnya.
Pada masa Dinasti Ming (1368–1644), Kaisar Yongle – Zhu Di – membangun Kota Terlarang di lokasi ibu kota Dinasti Yuan. Sejumlah besar bangunan dihancurkan tetapi Yude Hall masih dipertahankan.
Baca Juga: Diperankan olehLiu Yifei, Benarkah Sosok Mulan, 'Prajurit Wanita' China Nyata?
Bangunan lainnya adalah Lingzhao Xuan bergaya Eropa di Istana Yanxi.
Karena Istana Yanxi mengalami beberapa kebakaran, maka Istana Qing ingin membangun bangunan tahan api dengan kolam di bagian bawah dari baja dan batu.
Dulu, sebagian besar bangunan China terbuat dari kayu. Maka bangunan ini menggunakan beberapa prinsip arsitektur Eropa.
Namun, karena kekurangan dana dan pemberontakan revolusioner di akhir Dinasti Qing, pembangunannya dihentikan di tengah jalan.
5. Warna Kota Terlarang didasarkan pada fengshui
Warna utama Kota Terlarang adalah merah dan kuning.
Atapnya berwarna kuning. Dalam filosofi lima unsur China, warna kuning termasuk dalam unsur tanah, dan orientasinya dalam diagram lima unsur mewakili pusat, melambangkan supremasi Kaisar di Bumi.
Dinding dan pilarnya berwarna merah. Merah melambangkan api dan api menghasilkan tanah.
Oleh karena itu, keluarga kerajaan percaya pilar merah akan memberikan fondasi yang kokoh dan penyangga yang kuat.
Beberapa bangunan dibangun dengan warna berbeda karena penggunaannya.
Misalnya, Paviliun Wenyuan, yang digunakan untuk mengumpulkan buku, memiliki ubin hitam dan dinding hitam.
Karena warna hitam melambangkan air, dan air dapat mengatasi api.
Pemilihan warna itu dipandang sebagai cara untuk melestarikannya melalui geomansi (ilmu tataletak bangunan).
Seperti itulah fakta Kota Terlarang di China.
Baca Juga: 5 Selir Kaisar China Paling Terkenal dalam Sejarah China, Ada Pembawa Damai Hingga Si Penghancur