Intisari-Online.com - Jika Indonesia punya Pencak Silat, sebagai olahraga bela diri tradisional, maka China punya Wuxia.
Genreini dikembangkan pada dinasti Song (960–1279) dan semakin besar pada dinasti Ming (1368–1644).
Meskipun mereka tidak lagi disukai setelah dinasti Qing (1644–1911), Wuxia tidak pernah hilang sama sekali di China.
Selama bertahun-tahun, Wuxia lalu berkembang menjadi genre sastra, film, televisi, dan permainan video yang berputar di sekitar petualangan seniman bela diri di China kuno.
Apa itu Wuxia?
Dilansir dari filmlifestyle.com pada Rabu (1/3/2023), Kata Wuxia adalah kata majemuk yang terdiri dari 'xia', yang berarti 'kesatria' atau 'pahlawan bela diri' dan 'wu', yang berarti 'seni bela diri'.
Film Wuxia sangat dipengaruhi oleh legenda tokoh militer Song yang memberontak melawan dinasti Mongol Yuan.
Tidak heran di film, genre ini seringmengandung unsur-unsur seperti pertarungan seni bela diri, tema sejarah, dan terkadang kejadian supranatural.
Genre ini kemudian popular diperfilman China sejak tahun 1990-an setelah sekian lama ditindas karena alasan politik.
Sejak itu, mereka semakin populer di bagian lain Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan di mana telah digunakan sebagai inspirasi untuk manga dan anime.
Sejarah novel Wuxia
Novel wuxia pertama ditulis pada Dinasti Song (960-1279).
Novel-novel awal biasanya didasarkan pada legenda atau peristiwa sejarah, tetapi seiring berjalannya waktu mereka mulai lebih mengandalkan imajinasi dan fantasi.
Ada banyak genre novel yang berbeda, termasuk Xuanhuan (Perjalanan ke Barat), Dongxian Xiaoshuo (Roman Kesatria), dan Daojiao Xiaoshuo (Roman Taoisme).
Novel-novel ini seringkali sangat populer di kalangan pembaca.
Di zaman modern, genre ini terus berkembang menjadi bentuk-bentuk baru seperti film aksi Hong Kong yang populer di seluruh dunia.
Sejarah film Wuxia
Film Wuxia dipopulerkan di dunia berbahasa Mandarin dan sering menampilkan penggunaan keterampilan akrobat dan kung fu.
Film Wuxia dimulai di Tiongkok pada 1920-an dengan kedatangan sinema Barat dan aktor dari Eropa dan Amerika.
Wuxia di abad ke-20
Pada akhir abad ke-19,China sedang mengalami periode perubahan. Di mana masyarakatnya mulai berubah dari agraris ke komersialisasi dan industri.
Baca Juga: FilmBastille Day: Ketika Ancaman Bom Terjadi di Hari Nasional Prancis
Banyak orang bermigrasi dari pedesaan ke kota untuk bekerja, dan meninggalkan cara hidup tradisional.
Pemerintah China mencoba memodernisasi negara mereka dengan mengadopsi teknologi dan gagasan Barat. Ini termasuk mengadopsi pakaian, musik, dan sastra Barat.
Hal inilah yang membuat genre ini dipandang ketinggalan zaman.