Intisari-Online.com - Beragam makanan khas Sunda begitu menggugah selera.
Namun, diketahui bahwa lalapan menjadi salah satu menu 'wajib' saat menyantap makanan khas Sunda.
Tradisi makan lalapan sendiri sudah menjadi ciri khas masyarakat Sunda sejak masa lampau.
Masyarakat Sunda dikenal sangat menyukai lalapan berupa sayuran segar mentah.
Sayuran mentah tersebut juga dilengkapi dengan sambal.
Menyantap nasi panas dengan lalapan ditambah dengan lauk khas Sunda jadi hidangan yang sedap disantap.
Beberapa makanan khas Sunda yang biasanya disantap dengan dilengkapi lalapan yaitu seperti nasi liwet, nasi timbel, nasi tutug oncom, bakakak atau ayam bakar khas Bandung.
Begitu melekatnya dengan masyarakat Sunda, ternyata budaya makan lalapan di Nusantara juga telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Menurut Rahman dalam Sunda dan Budaya Lalaban: Melacak Masa Lalu Budaya Makan Sunda (2018), jejak lalap dapat dibuktikan secara arkeologis pada Prasasti Panggumulan dari Sleman, Jawa Tengah yang berasal dari 902 M atau abad ke-10 M.
Prasasti Panggumulan menjadi bukti tertua dari jejak budaya makan lalapan.
Pada Prasasti Panggumulan, terdapat beberapa kosakata yang menyebutkan bahan makanan dari sayuran bernama rumwah-rumwah (lalap mentah), kuluban (lalap yang direbus), dudutan (lalap mentah yang diambil dari akarnya) dan tetis (sejenis sambal).
Baca Juga: 8 Peninggalan Kerajaan Pajajaran, Yuk Simak Selengkapnya Apa Saja Ya?
Temuan pada Prasasti Panggumulan itulah yang membuktikan bahwa lalapan telah dikonsumsi pada abad ke-10 Masehi.
Meski sudah terdapat bukti arkeologisnya, bukti tertulis budaya makan lalap masih terbilang buram, hingga adanya penelitian lebih lanjut pada sebuah naskah Sunda "Sanghyang Siksa Kandang Karesian".
Naskah tersebut berasal dari abad ke-16 Masehi.
Naskah "Sanghyang Siksa Kandang Karesian" pun memberikan cukup indormasi mengenai lalap.
Selain itu, juga menjadi pembenaran atas bukti pada Prasasti Panggumulan.
Dalam naskah tersebut terdapat beberapa kalimat yang menunjukan bukti atas lalab, yaitu dengan kalimat "kalingana asak deung atah" (sebenarnya hanya mentah dan masak).
Bukti pada Prasasti Panggumulan dan naskah sunda Sanghyang Siksa Kandang Karesian cukup memberitahukan bahwa sejak abad ke-10 terdapat kegemaran masyarakat menyantap lalap.
Berikut ini berbagai makanan khas Sunda yang biasanya disantap dengan lalapan:
1. Nasi Liwet
Meski biasa ditemukan di berbagai tempat, namun nasi liwet Sunda memiliki kekhasannya sendiri.
Perbedaannya terletak pada cara memasaknya.
Baca Juga: 5 Hewan yang Dipercaya Bisa Mendatangkan Berkah Menurut Primbon Jawa
Nasi liwet Sunda dimasak langsung secara bersamaan antara beras, lauk dan bumbunya.
Lauk yang biasa digunakan untuk nasi liwet khas Sunda di antaranya ikan peda, ikan asin atau ikan pindang.
2. Nasi Timbel
Makanan ini sangat mudah ditemukan di warung-warung makan khas Sunda.
Umumnya disajikan dalam daun pisang yang membuat aroma nasi timbel semakin sedap.
Selain itu, nasi timbel juga disajikan dengan beragam lauk, di antaranya ayam goeng, ikan asin, empal, sambal dan lalapan.
3. Nasi Tutug Oncom
Nasi ini diberi nama nasi tutug oncom karena kata tutug berarti tumbuk.
Ya, makanan khas Sunda yang satu ini melalui proses ditumbuk dengan oncom bakar sebelum dihidangkan.
Nasi tutug oncom semakin sempurna untuk dinikmati dengan dilengkapi berbagai lauk, seperti tempe goreng, tahu goreng, atau ayam goreng.
4. Bekakak atau ayam bakar khas Sunda
Bekakak adalah makanan khas sunda yang terbuat dari ayam utuh, yang kemudian dipanggang dengan menggunakan bumbu-bumbu tertentu.
Ini juga merupakan salah satu makanan khas Sunda yang 'wajib' disantap dengan lalapan.
Baca Juga: Punya 10.000 Selir, Inilah Sima Yan Kaisar China yang Kebingungan Pilih Selir Saat Berhubungan Intim
(*)