Kapal-kapal Belanda kemudian dijuluki "Black Armada" atau Armada Hitam.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Belanda bersikeras bahwa setiap peralatan dan personel militer yang diangkut oleh kapal Belanda ditujukan untuk memerangi pihak pro-Jepang di Indonesia.
Huibert Quispel dari Departemen Penerangan Pemerintah Hindia Belanda bahkan mengklaim bahwa kapal-kapal yang diboikot hanya membawa makanan, pakaian, dan obat-obatan bagi rakyat Indonesia.
Sehingga, aksi boikot oleh Australia justru menguntungkan pihak Jepang.
Namun, pernyataan dari pihak Belanda ini tidak mampu menghentikan aksi boikot.
Jadi mengapa para pekerja pelabuhan Australia turut aksi mogok para pelaut dan pekerja Indonesia di Australia yang menolak bekerja di kapal Belanda yang akan berlayar ke Indonesia?
Hal itu terjadi sebab muatan kapal tersebut dicurigai membawa amunisi, logistik dan perlengkapan lain dalam persiapan agresi Belanda di Indonesia.
Baca Juga: Mengapa Berita Proklamasi Tidak Diterima secara Bersamaan di Seluruh Wilayah Indonesia?
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR