Kultus ini awalnya dibentuk tahun 2002, dan diyakini memiliki pengikut di seluruh Amerika Latin.
Dalam kultus ini ada tradisi yang sangat mengerikan, di mana para anggotanya melakukan pemujaan laiknya sekte pemuja setan.
Mereka tak segan memberikan tumbal atau sesajen dalam bentuk tubuh manusia yang telah dimutilasi.
Menurut keyakinan ini, Santa Muerte atau Saint Of Death, ditelusuri sebagai dewa kematian Aztec atau suku Maya.
Banyak pengikutnya menyebut diri mereka Katolik, tetapi gereja tidak menyukai pemujaan yang diperkirakan memiliki jutaan pengikut tersebut.
Sekte ini awalnya didirikan oleh Enriqueta Romero di lingkungan Tepito yang berbahaya di Kota Meksiko pada tahun 2002 setelah putranya meyakini sosok Saint Death, dan sejak itu terikat oleh kartel narkoba.
Oktober lalu, sebuah geng Meksiko membuat altar ke Santa Muerte menggunakan tengkorak manusia dan bagian tubuh lainnya .
Polisi menemukan situs mengerikan itu dalam penggerebekan di lima rumah di koloni Peralvillo dan Tepito di kotamadya Cuauhtemoc, Mexico City.
Sebanyak 31 tersangka, 26 laki-laki dan lima perempuan, semuanya diduga tergabung dalam kartel La Union Tepito.
Altar tersebut dilaporkan terdiri dari topeng setan dan berisi sisa-sisa manusia bersama dengan tengkorak yang berlumuran darah.
Penduduk bernama Martha N. mengklaim bahwa mereka melakukan ritual setan setiap tiga hari untuk membuat tubuhnya "kebal" terhadap peluru.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR