Intisari-online.com - Sebuah film horor kembali tayang di Indonesia, dengan judul Tumbal Kanjeng Iblis.
Dalam film Tumbal Kanjeng Iblis ini diperankan oleh,Sheryl Sheinafia, Putri Ayudya, Miller Khan, Omar Daniel, Yunita Siregar, Teuku Rifnu, hingga Laksmi Notokusumo.
Menurut keterangan, film horor ini bercerita tentang aliran sesat yang melakukan ritual tumbalkan banyak nyawa.
Dalam film ini diceritakan bahwa korban terus berjatuhan, namun sosok Kanjeng Iblis tidak pernah muncul.
Sementara itu,film ini mengangkat soal keyakinan Animisme.
Kepercayaan Animisme sendiri merupakan pemujaan terhadap benda atau beberapa roh halus untuk mendapatkan yang diinginkan.
Seperti kekayaan, kecantikan, karir, ketenaran, dll.
Film ini direncanakan akan tayang di bioskop hari ini, 22 Desember 2022.
Sementara itu, rupanya keyakinan semacam ini masih Ada hingga sekarang, bahkan menjadi sebuah agama di negara Amerika Latin.
Di Meksiko geng narkobamemiliki agama, kultus atau kepercayaan yang lain daripada yang lain.
Mereka diyakini menyembah tuhan yang disebut dengan nama Santa Muerte, atau Saint Of Death.
Kultus ini awalnya dibentuk tahun 2002, dan diyakini memiliki pengikut di seluruh Amerika Latin.
Dalam kultus ini ada tradisi yang sangat mengerikan, di mana para anggotanya melakukan pemujaan laiknya sekte pemuja setan.
Mereka tak segan memberikan tumbal atau sesajen dalam bentuk tubuh manusia yang telah dimutilasi.
Menurut keyakinan ini, Santa Muerte atau Saint Of Death, ditelusuri sebagai dewa kematian Aztec atau suku Maya.
Banyak pengikutnya menyebut diri mereka Katolik, tetapi gereja tidak menyukai pemujaan yang diperkirakan memiliki jutaan pengikut tersebut.
Sekte ini awalnya didirikan oleh Enriqueta Romero di lingkungan Tepito yang berbahaya di Kota Meksiko pada tahun 2002 setelah putranya meyakini sosok Saint Death, dan sejak itu terikat oleh kartel narkoba.
Oktober lalu, sebuah geng Meksiko membuat altar ke Santa Muerte menggunakan tengkorak manusia dan bagian tubuh lainnya .
Polisi menemukan situs mengerikan itu dalam penggerebekan di lima rumah di koloni Peralvillo dan Tepito di kotamadya Cuauhtemoc, Mexico City.
Sebanyak 31 tersangka, 26 laki-laki dan lima perempuan, semuanya diduga tergabung dalam kartel La Union Tepito.
Altar tersebut dilaporkan terdiri dari topeng setan dan berisi sisa-sisa manusia bersama dengan tengkorak yang berlumuran darah.
Penduduk bernama Martha N. mengklaim bahwa mereka melakukan ritual setan setiap tiga hari untuk membuat tubuhnya "kebal" terhadap peluru.
Pada 2017, 28 narapidana dibunuh di penjara Acapulco dalam ritual Santa Muerte dengan keterlibatan penjaga, lapor Reforma.
Mereka dibunuh dengan senjata tajam dan senjata api selama pembantaian di negara bagian selatan Guerrero.
Kantor Berita Katolik mengklaim bahwa beberapa korban dipenggal.
Kartel Los Zetas, yang dibentuk oleh anggota korup dari unit elit pasukan khusus Meksiko pada tahun 2010, juga datang untuk memberi persembahan pada Santa Muerte.
Pada 2012, mereka membuang tubuh 43 pria dan enam wanita tanpa kepala di jalan raya antara perbatasan AS dan kota Monterrey, Meksiko utara.
Beberapa mayat ditandai dengan tato Santa Muerte, lapor Washington Post.
Kembali pada tahun 2011, pemimpin gereja David Romo Guillen ditangkap dan dituduh melakukan penculikan dan pemerasan.