Jadi Inspirasi Metkayina di Film Avatar 2, Ternyata Inilah 'Kesaktian' Suku Bajau Dari Lautan Indonesia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Film Avatar: The Way of Water
Film Avatar: The Way of Water

Intisari-online.com - Belakangan filmAvatar 2: The Way of Water, ramai menjadi film yang banyak diperbincangkan.

Dalam film Avatar 2 ini ada sosok bernama Metkayina yang ternyata terinspirasi dari suku Bajau yang hidup di Indonesia.

Metkayina digambarkan sebagai penghuni Pandora selain Omaticaya.

Namun, berbeda dengan suku Omaticaya yang tinggal di daerah pegunungan.

Metkayina adalah penguasa lautan atau dikenal juga dengan marga laut, yang tinggal di wilayah lautan.

Metkayina tinggal di desa Awa'atlu yang terletak di tepi pantai.

Tempat tinggal mereka berupa rumah panggung yang dibangun di antara akar-akar pohon laut.

Nah, siapa sangka sosok Metkayina ini terinspirasi dari Suku Bajau di Indonesia.

Suku Bajau dikenal sebagai suku yang hidup di lautan, bahkan mereka kuat berenang dan hidup di laut melebihi manusia normal

Sama halnya dengan Metkayinapada film Avatar 2 mereka juga kuat dalam menyelam dalam waktu yang lama.

Salah satu trik pernapasan yang juga disebutkan dalam film tersebut adalah bernapas menggunakan kekuatan perut.

Baca Juga: Jadi Penyelam Terkuat di Bumi, ‘Rahasia’ Suku Bajau Diungkap Peneliti, Organ Tubuh Bagian Ini Ukurannya Lebih Besar dari Orang Kebanyakan

Dan berusaha menyatu dengan laut sebagai sumber dan tujuan akhir kehidupan.

Sementara suku Bajaujuga dikenaln dengan 'kekuatan super' di air.

Suku Bajaumulai dikenal dunia pada abad ke-18.

Mereka tinggal di perairan beberapa negara Asia Tenggara (Filipina, Malaysia danIndonesia) dan terkenal dengan julukan "sea nomads" atau "gipsilaut".

Kebanyakan orangBajautinggal di perahu atau rumah yang dibangun di ataslaut, bukan di darat.

ilustrasi orang Suku Bajau sedang menyelam
ilustrasi orang Suku Bajau sedang menyelam

Jumlah anggota sukuBajausebenarnya sangat banyak, namun banyak yang memilih meninggalkan untuk menjalani kehidupan di tepi pantai atau di bantaran sungai.

Hingga saat ini,sukuini hidup dengan menyelam dan menangkap hasillaut.

Dalam proses berburu, orangBajaumenghabiskan 60% waktunya dilaut.

Secara harfiah, "orang-orang ini dilahirkan untuk menyelam".

Karena kondisi kehidupan ini, tubuh mereka secara bertahap beradaptasi dengan lingkungan melalui setiap generasi.

Bernapas panjang dan menyelam dalam-dalam adalah satu-satunya cara orangBajaudapat menangkap makananlaut.

Hal itu membantu mereka mendapatkan makanan, dan memiliki uang untuk membeli kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Bukan Karena Angkatan Lautnya yang Kuat, Ternyata Dengan Meminta Bantuan Kelompok Ini Kerajaan Sriwijaya bisa Merajai Lautan Asia Tenggara, Keberadaanya Konon Masih Ada Hingga Kini

Rata-rata orang hanya bisa menahan napas di dalam air selama rata-rata 1 menit.

Jadi, fakta bahwa orangBajaudapat menahan napas selama 13 menit dan menyelam hingga kedalaman 70 meter tanpa peralatan menyelam dianggap mengesankan.

Orang yang menahan napas untuk waktu yang lama di bawah air membutuhkan latihan bertahun-tahun menggunakan berbagai teknik, tetapisukuBajaumemiliki kemampuan itu tanpa latihan.

Sutradara Avatar, James Cameron sendiri mengakui dia telah melakukan riset mengenai suku-suku yang hidup di laut, hingga akhirnya menemukan Suku Bajau.

"Ada (orang Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu," kata Cameron dikutip dari National Geographic.

Selain Suku Bajau, karakter Suku Metkayina juga terinspirasi dari Budaya Polinesia.

"Kami melihat budaya Polinesia, yaitu budaya perdagangan kano. Kami memutuskan tidak membuat kano selain beberapa kano yang digunakan secara lokal," kata James Cameron.

Artikel Terkait