Sementara makna peletakan keris tersebut yaitu agar manusia dapat menolak segala godaan, sementara keris merupakan simbol perlawanan.
Busana Jawi Jangkep juga menggunakan bawahan dikenakan kain jarik atau jarit yang dililitkan di pinggang.
Busana Jawi Jangkep berwarna hitam digunakan untuk acara-acara resmi.
Lalu, untuk pakaian Jawi Jangkep Padintenan dengan warna selain hitam dan biasanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Sebagai aksesori terdapat penutup kepala berupa blangkon, yang bermakna bahwa bahwa pemakainya adalah laki-laki yang menutupi aib.
Selain itu digunakan pula alas kaki berupa selop, serta untaian bunga melati yang dikalungkan di bagian leher.
Selain dikenal sebagai Jawi Jangkep pakaian ini juga memiliki nama lain, yaitu Piwulang Sinandhi yang diambil dari jumlah kancing yang terpasang di dalam beskap memiliki makna agar pria Jawa Tengah selalu bertindak cermat dan penuh perhitungan dalam melakukan segala sesuatu.
Jika laki-laki memakai pakaian Jawa Jangkep, maka untuk perempuan yaitu memakai kebaya lengkap dengan warna senada.
Dalam penggunaannya, busana Jawi Jangkep juga biasanya akan disesuaikan dengan status sosial dari pemakainya.
3. Kebaya
Inilah pakaian adat Jawa Tengah yang dikenakan perempuan.
Baca Juga: Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Kenakan Busana Basahan Adat Solo, Ini Ciri Khas hingga Maknanya
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR