Mempelai pria hanya mengenakan dodot yang menutupi pusar, dan mengenakan kalung untuk menghiasi bagian dada.
Tampilan mempelai pria juga akan dilengkapi dengan kuluk sebagai penutup kepala, dan membawa keris sebagai lambang kekuatan.
Sementara itu mempelai wanita akan mengenakan kemben dengan bagian bahu dan dada atas terbuka, kemudian bagian bawahnya juga akan mengenakan dodot.
Busana basahan ini merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang juga menjadi warisan budaya dari Kerajaan Mataram.
Busana yang kerap dipakai dalam pesta pernikahan ini memiliki makna dan harapan harapan, yaitu agar mempelai dapat menjalani rumah tangga yang harmonis, sejahtera, bahagia, dan dapat berjalan selaras dengan alam.
2. Jawi Jangkep
Untuk pakaian adat Jawa Tengah yang satu ini, merupakan pakaian adat resmi dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria.
Busana Jawi Jangkep berupa beskap berwarna gelap dengan motif bunga keemasan di bagian tengahnya.
Beskap tersebut memiliki kerah agak tinggi dan tidak memiliki lipatan.
Kemudian, bagian depan beskap lebih panjang dibandingkan bagian belakang.
Hal tersebut dimaksudkan apabila nantinya akan menyimpan keris di bagian belakang.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Kalingga, Termasuk Candi di Jepara Ini
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR